Senin 02 Dec 2019 20:13 WIB

Pemkot Sawahlunto Sumbangkan 100 Alat tenun

Pemkot Sawahlunto membantu pengrajin songket.

Rep: Febrian fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja memproduksi kain tenun tradisional  di industri rumahan (ilustrasi).
Foto: Novrian Arbi/Antara
Pekerja memproduksi kain tenun tradisional di industri rumahan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO- Pemerintah Kota Sawahlunto sedang menyiapkan bantuan berupa 100 unit palantai atau alat penenun. Alat tenun ini untuk membantu pengrajin songket yang tersebar di kota yang kini menjadi situs warisan dunia tersebut.

Wali Kota Sawahlunto Deri Asta mengatakan selain alat tenun, Pemkot Sawahlunto juga menyiapkan bantuan berupa 20 unit gerobak dagang dan 1 alat pemecah kemiri buat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. "Sebagian bantuan untuk alat tenun akan diberikan kepada songket yang belum memiliki alat tenun sendiri," kata Deri, Senin (2/12).

Baca Juga

Deri menjelaskan dari 100 alat tenun yang akan diberikan, 50 di antaranya diperuntukkan buat warga yang telah mengikuti pelatihan tenun di UPTD Tekstil Kota Sawahlunto. Sebanyak 50 penenun ini telah mengikuti pelatihan di UPTD Tekstil Sawahlunto yang terletak di Muaro Kalaban sejak Agustus sampai September lalu. Sisanya, 50 lagi akan diberikan kepada pengrajin yang belum punya alat pribadi.

Sementara itu alat pemecah kemiri akan dihibahkan untuk membantu meningkatkan produksi Kelompok Tani Kemiri Desa Taratak Bancah. Di desa tersebut memang banyak petanu yang menjadikan kemiri sebagai komoditas untuk roda perekonomian.

Untuk bantuan 20 gerobak dagang, Pemkot Sawahlunto akan memperioritaskan warga yang serius untuk punya usaha. Pemerintah tak mau sembarangan memberikan bantuan gerobak ini karena pengalaman tahun lalu ada warga penerima bantuan yang menjual gerobaknya karena usaha tidak berkembang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement