REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pengembangan Stasiun Kota Malang, Jawa Timur, menghabiskan dana sekitar Rp 54 miliar. Pengembangan stasiun ini ditargetkan rampung pada pertengahan 2020.
Kepala Stasiun Kota Malang, Iful Siswanto, mengatakan, pembangunan Stasiun Kota Malang diperkirakan akan rampung pada Agustus-September 2020. Namun, pihaknya berharap stasiun baru tersebut bisa beroperasi pada libur Lebaran, yang diperkirakan jatuh pada Mei 2020.
"Kami mengharapkan Lebaran sudah rampung. Namun, dengan perkiraan dan kondisi cuaca, kami prediksi pada Agustus 2020. Kita maksimalkan, sebelum Lebaran bisa rampung," kata Iful di Malang, Senin (2/12).
Iful menambahkan, stasiun baru tersebut akan dipergunakan khusus untuk melayani penumpang jarak jauh. Sementara, keberadaan stasiun lama akan tetap dijaga, dan dipergunakan untuk melayani kereta api lokal.
Menurut Iful, desain stasiun baru tersebut nantinya akan lebih luas dan mampu memberikan pelayanan optimal kepada para pengguna jasa angkutan kereta api. Nantinya, stasiun baru tersebut akan memiliki daya tampung mencapai 2.450 penumpang per harinya.
"Pada stasiun yang baru, fasilitas akan berbeda, serta lebih baik dari kondisi saat ini," kata Iful.
Rencananya, bangunan stasiun tahap pertama tersebut akan memiliki luas kurang lebih 2.086 meter persegi. Antara bangunan baru dan Stasiun Malang Kota yang lama akan dihubungkan dengan menggunakan skybridge.
Konsep desain yang diusung dalam pembangunan tahap pertama tersebut terinspirasi dari bentuk Gunung Putri Tidur yang terletak di antara Kabupaten Malang dan Kota Batu. Bangunan itu nantinya akan mengedepankan konsep ramah lingkungan untuk sirkulasi udara.
Dalam pengembangannya, stasiun baru tersebut akan memiliki daya tampung mencapai 2.450 orang. Selain itu, juga akan ada penambahan fasilitas parkir kendaraan, yang selama ini menjadi salah satu pekerjaan rumah untuk segera dibenahi.
Sebagai catatan, pada 2018, jumlah penumpang yang diberangkatkan dari Stasiun Malang mencapai 1,8 juta penumpang. Sementara pada Januari-Oktober 2019, tercatat jumlah penumpang yang diberangkatkan mencapai 1,69 juta penumpang. Pada 2019, pengguna kereta api yang diberangkatkan dari Stasuin Kota Malang diproyeksikan tumbuh kurang lebih delapan persen, atau menjadi 1,98 juta penumpang.