REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG---Renovasi Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Provinsi Jawa Barat memasuki proses akhir. Sejumlah pekerjaan akhir tengah digarap. Di antaranya memugar halaman depan Jalan Surapati, Kota Bandung.
Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, melalui renovasi Pusdai, Pemprov Jabar ingin menguatkan peranan Pusdai Jabar. Karena, selama ini Pusdai identik dengan tempat resepsi pernikahan. Namun dengan adanya renovasi fungsi Pusdai sebagai tempat berdakwah sehingga dapat terasa oleh masyarakat.
"Sekarang kegiatan lebih beragama banyak yang baru. Ada festival masjid, ada festival kitab kuning dan lain-lain," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil pada Milad ke 22 Pusdai, Senin (2/12).
Menurut Emil, hal itu menandakan Pusdai dulu yang sempat diidentikkan dengan tempat resepsi pernikahan, sekarang sudah fokus pada kegiatan keumatan. Saat ini renovasi yang dikerjakan pada 2019 tersebut sudah selesai.
"Sekarang paling ada perbaikan di depan supaya kelihatan kalau kelihatan dakwah bisa terbuka, " katanya.
Pusdai, kata dia, merupakan buah karya gurunya yaitu arsitekur Slamet Wirasonjaya yang dibantu oleh Emil saat dia menjadi mahasiswa akhir yang mengadopsi masjid berdesain Turki.
"Iya dulu saya masih ingat saya ikut mendesain Pusdai bersama alm Prof Slamet Wirasanjaya tahun 1994. Jadi banyak memori, tak terasa sekarang sudah 22 tahun Pusdai membawa kemaslahatan dakwah bagi umat Islam di Jawa Barat," paparnya.
Emil berharap, Pusdai Jabar terus berupaya membangun ukhuwah Islamiyah dan menebar perdamaian serta persatuan umat.
“Bersama Pusdai, saya ingin membangun ukuwah Islamiyah dan ingin menebar perdamaian dan persatuan,” katanya.
Adapun rangkaian Milad ke-22 Pusdai Jabar akan berlangsung pada 2 hingga 7 Desember 2019. Terdapat berbagai kegiatan seperti Musabaqah Kitab Kuning, seminar, khitanan masal, bazar berbagai produk makanan dan fashion, hingga Festival Masjid Jabar Juara.
Festival Masjid Jabar Juara sendiri akan diikuti masjid agung, masjid besar tingkat kecamatan, hingga masjid kampus se-Jawa Barat.
Menurut Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Pusdai Jabar M Choirul Anam, Pusdai Jabar telah melakukan pembenahan kelembagaan seperti pada KBIH dan Majelis Taklim Pusdai Jabar.
“Selain itu, kami akan membentuk lembaga pemberdayaan masjid dan masyarakat,” katanya.
Ke depan, kata dia, bagaimana pihaknya meningatkan eksistensi Pusdai Jabar. "Kita tahun depan akan membangun klinik Pusdai Jabar,” katanya.
Di usianya yang ke-22 ini, kata dia, diharapkan Pusdai Jabar tak hanya menjadi pusat berbagai kegiatan umat Islam di Jabar tapi juga menjadi pusat pendidikan Islam hingga pusat kebudayaan.
Choirul Anam mengatakan, sebelum renovasi amanat yang harus mereka emban adalah bagaimana mengembalikan Pusdai ini sebagai Islamic center di Jabar. Di Jatim, Jateng, DKI ada Islamic Center tapi di Jabar ada padahal dulunya Pusdai ini dibangun untuk Islamic Center di Jabar.
"Memang kondisi sekarang Pusdai ini sangat memprihatinkan, catnya enggak tahu warnanya ini. Sebelum renovasi besar cat ini akan diprioritaskan dan bagian yang udah bocor atap-atapnya," katanya.
Menurutnya, anggaran untuk menyempurnakan bangunan Pusdai diperkirakan membutuhkan Rp 7,8 miliar namun anggaran itu di luar poliklinik. Dana pembangunan atau renovasi biasanya mereka mendapat dari CSR maupun sumbangan dari pengusaha muslim.
"Terakhir renovasi Pusdai, dilakukan 10 tahun yang lalu," katanya.
Neneng, salah satu jemaah asal Majelis Talim Al Hikmah Kota Bandung yang hadir di acara ini mengapresiasi Pusdai Jabar untuk berbagai kegiatan seperti pengajian yang telah digelar.
Ia pun berharap akan lebih banyak terobosan yang dilakukan Pusdai agar semakin maju dan berkembang.
“Barakallah fii umrik untuk Pusdai Jawa Barat. Semoga semakin baik, semakin maju,” kata Neneng.
Menurut Neneng, berbagai kegiatan seperti pengajian yang dilaksanakan Pusdai Jabar sudah baik, seperti materi pengajian yang diberikan dalam setiap pengajian beragam dan menambah pengetahuan dirinya tentang ilmu agama Islam.
“Alhamdulillah, pengajiannya tentang akhlak, tajwid, tauhid. Banyak banget (materinya), macem-macem,” katanya.