Senin 02 Dec 2019 15:19 WIB

Bawang Merah Kerek Inflasi Bandar Lampung

Bawang merah memberikan andil inflasi 0,15 persen.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Bawang merah.
Foto: Republika/ Wihdan
Bawang merah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Inflasi Kota Bandar Lampung pada November 2019 sebesar 0,06 persen. Dari 10 komoditas yang harganya naik, bawang merah memberikan andil inflasi Kota Bandar Lampung tertinggi yakni sebesar 0,15 persen.

Sedangkan komoditas lainnya yakni terluar ayam ras, tomat sayur, dan beras memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,03 persen. Selanjutnya, rokok kretek, dan udang basah masing-masing sebesar 0,02 persen. Kemudian disusul tahu mentah dan kopi bubuk masing-masing 0,01 persen, serta upah pembantu rumah tangga 0,02 persen.

Baca Juga

“Kelompok bahan makanan pada November 2019 mengalami inflasi sebesar 0,07 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 152,62 pada Oktober 2019 menjadi 152,72 pada November 2019. Terjadinya inflasi disebabkan naiknya harga beberapa komoditi,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum di Bandar Lampung, Senin (2/11).

Yeane mengatakan, kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan pada November 2019 mengalami inflasi sebesar 0,02 persen. Terjadi peningkatan indeks dari 125,00 pada Oktober 2019 menjadi 125,02 pada November 2019.

Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada November 2019 mengalami inflasi sebesar 0,20 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 145,40 pada Oktober 2019 menjadi 145,69 pada November 2019. Dari tiga kelompok tersebut, yang mengalami inflasi kelompok minuman tidak beralkohol 0,80 persen, tembakau dan minuman beralkohol 0,50 persen.

Hal yang sama terjadi pada kelompok bahan makanan jadi mengalami deflasi 0,07 persen. Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami deflasi 0,05 persen. Termasuk kelompok kesehatan mengalami deflasi sebesar 0,01 persen. Kemudian kelompok sandang mengalami deflasi 0,07 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi, olahraga juga mengalami deflasi 0,10 persen.

Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-53 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 57 kota mengalami inflasi dan 25 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 3,30 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Malang sebesar 0,01 persen.

Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,06 persen, dan deflasi terendah terjadi di Batam dan Denpasar masing-masing sebesar 0,01 persen. Kota Bandar Lampung pada November 2019 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender mengalami inflasi 3,04 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,36 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement