REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemerintah Kota Sukabumi membangun keluarga tangguh bencana untuk membentuk kelurahan tangguh bencana. Upaya ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga menghadapi bencana.
Komitmen ini disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dalam Rapat Koordinasi Kebencanaan Kota Sukabumi dengan tema Membangun ketangguhan bencana menuju religius, nyaman, dan sejahtera (Renyah) di Hotel Fresh, Sukabumi akhir pekan lalu. Kegiatan yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi ini diikuti para lurah di Kota Sukabumi.
''Keluarga tangguh bencana yang merupakan bagian awal dari proses kelurahan tangguh bencana,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Ahad (12/11). Ia mengatakan tidak mungkin terbentuk kelurahan tangguh bencana bila tidak didukung keluarga dalam bentuk pemberdayaan serta kolaborasi bersama masyarakat.
Sehingga kata Fahmi, tugas lurah jangan menganggap enteng potensi bencana di wilayahnya. Terlebih, berdasarkan data BPBD menyebutkan dalam rentang Januari hingga Oktober 2019 tercatat bencana cuaca ekstrem 50 kejadian, kebakaran 50 kejadian, dan longsor 44 kejadian.
Kondisi ini menunjukkan kejadian kebakaran, longsor dan cuaca ekstem di semua kelurahan ada potensinya. Sehingga warga dan aparat pemerintah harus siap menghadapi potensi bencana
Menurut Fahmi, ada sejumlah hal yang dipersiapkan dalam kelurahan tangguh bencana. Misalnya pendidikan, obyek vital, kesehatan, dan lain sebagainya.
''Saya berharap di wilayah kelurahan sosialisasikan antisipasi bencana, mari bersama kolaborasi dan sinergi seandainya musibah datang,'' ungkap Fahmi. Harapannya warga siap soaga sehingga mampu diminimalisir kerugian ketika terjadi musibah.
Kepala Unsur Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Asep Suhendrawan mengatakan, lembaganya siap membentuk keluarga tangguh bencana. Hal ini sebagai salah satu upaya menghadapi bencana alam di Kota Sukabumi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
