Ahad 01 Dec 2019 11:47 WIB

Sejumlah Siswa Terjangkit Hepatitis A Berangsur Pulih

Dari 15 siswa di RSUD Depok, kini tersisa 7 siswa yang masih dirawat intensif.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Pasien bernama Fandri (kiri) siswa kelas 3 SMPN 20 Depok penderita Hepatitis A menjalani rawat inap di RSUD Depok, Jawa Barat, Jumat (22/11/2019).
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Pasien bernama Fandri (kiri) siswa kelas 3 SMPN 20 Depok penderita Hepatitis A menjalani rawat inap di RSUD Depok, Jawa Barat, Jumat (22/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kondisi sejumlah siswa SMPN 20 Depok yang terjangkit hepatitis A yang dirawat RSUD Kota Depok berangsur pulih. Dari jumlah 15 pasien yang dirawat, kini hanya tersisa tujuh siswa yang masih dirawat intensif.

"Masih tujuh siswa yang masih dirawat. Kondisinya juga sudah mulai berangsur pulih," ujar Direktur RSUD Kota Depok, Asloe’ah Madjri, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (1/12).

Menurut Asloe’ah, bagi siswa yang sudah diperbolehkan pulang, masih harus mengontrol kesehatannya di puskesmas terdekat atau langsung ke RSUD Kota Depok. "Kami akan berusaha melakukan perawatan agar seluruh siswa segera pulih kesehatannya," jelasnya.

Asloe'ah mengimbau, agar tidak terkena hepatitis A, warga harus selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, diperlukan lingkungan bersih dan baik, serta memperkuat daya tahan tubuh. "Tak kalah pentingnya terapkan gerakan cuci tangan pakai sabun (CTPS)."

Wabah penyakit hepatitis A menjangkit 40 siswa dan tiga guru di SMPN 20 Depok yang berlamat di Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, pada Rabu (13/11) lalu.

Wali Kota Depok Muhammad Idris meminta seluruh sekolah di Kota Depok hendaknya terus meningkatkan dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah. "Jalankan pola hidup sehat dan bersih, rutinkan kerja bakti sekolah, membersihkan kamar mandi, WC, halaman sekolah, saliran air dan ruang belajar. Setiap sekolah harus aktifkan kerja bakti untuk kebersihan sehingga dapat mencegah munculnya penyakit," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement