Sabtu 30 Nov 2019 06:27 WIB

Universitas Brawijaya Gelar Pengobatan Massal pada Sapi

Universitas Brawijaya gelar pengobatan massal sapi lewat program Doktor Mengabdi

Sapi (ilustrasi)
Foto: ROL/Fakhtar K Lubis
Sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wakil Rektor (Warek) Bidang Akademik Profesor Aulani'am bersama tiga dosen Universitas Brawijaya (UB) melakukan pengobatan massal kepada sapi-sapi peternak. Kegiatan Doktor Mengabdi ini dilaksanakan di Desa Sukowono, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur (Jatim).

Aulani'am menjelaskan pengobatan massal pada sapi itu penting dilakukan. Sebab, sapi merupakan hewan yang rentan terkena penyakit cacingan atau helminthiasis. Penyebab cacingan pada sapi antara lain kondisi pakan yang tidak bersih dan mengandung larva cacing.

Baca Juga

"Jenis cacing yang menginfeksi antara lain cacing gilig, cacing hati, dan cacing pita," kata Aulani'am.

Menurut Aulani'am, terdapat sejumlah gejala umum sapi yang terinfeksi cacing. Beberapa di antaranya seperti menunjukan penurunan nafsu makan dan kurus. Kemudian acap susah buang air besar atau tidak teratur.

Aulani'am mengatakan infeksi cacing pada sapi bisa ditanggulangi dengan baik melalui sanitasi kandang. Cara-caranya seperti pemilihan pakan dan pemusnahan inang pada pakan dengan baik. "Dan pemberian obat cacing," tambahnya melalui keterangan rssmi yang diterima Republika, Sabtu (30/11).

Di kegiatan tersebut, para dosen UB juga melakukan evaluasi efikasi obat cacing pada kondisi lokal. Selain itu, memberi tambahan keterampilan dan pengetahuan kepada personel diagnostik di laboratorium kesehatan hewan Tamanan-Bondowoso. Lalu juga turut membagi ilmu tentang pengendalian penyakit cacingan pada sapi.

Salah satu anggota tim doktor mengabdi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Dokter Widi Nugroho, mengatakan obat cacing diberikan kepada semua peternak. Jumlah peternak sekitar 442 orang dengan total populasi 814 ekor. Sementara jumlah dosis obat yang diberikan sebesar 1.008 dosis.

"Sehingga ada persediaan 184 dosis, diserahkan kepada kepala desa, penggunaannya didampingi oleh petugas kesehatan hewan atau Puskeswan," terang Widi.

Kegiatan yang juga dibantu oleh dosen Fakultas Peternakan (Fapet) Siska Aditya dan Dokter Rahadi Swastomo ini berlangsung selama empat bulan. Agenda ini merupakan kerja sama antara UB dengan Dinas Pertanian Bondowoso, perangkat desa, dan peternak.

Menurut Widi, keberhasilan program doktor mengabdi ini sebenarnya hanya awal menuju cita-cita besar. Dalam hal ini untuk eradikasi cacingan pada sapi dan peningkatan perekonomian peternak di Bondowoso. Widi juga berharap, kerja sama akan dilanjutkan di tahun-tahun mendatang untuk mewujudkan cita-cita bersama tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement