REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengatakan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Likupang, Kabupaten Minahasa Utara akan memberikan kontribusi devisa sebesar Rp 22,5 triliun pada tahun 2030. Di kawasan ini, nantinya akan dikembangkan resort, akomodasi, fasilitas hiburan dan MICE.
Sementara di luar area akan dikembangkan pula "Wallace Conservation Center" dan 'Yacht Marina". Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Steven Kandouw memoles sektor pariwisata menjadi sebuah industri baru dengan pertumbuhan kinerja pariwisata hingga 600 persen dalam empat tahun terakhir.
Pada Januari 2019-Oktober 2019 ini tercatat jumlah wisatawan mancanegara ke Sulut secara kumulatif mencapai 110.459 orang. Menurut dia, potensi alam dan kearifan lokal masyarakat Sulut yang dikenal ‘the smilling people’ menjadi modal awal yang sangat potensial.
"Wilayah kita ini orangnya murah senyum, alamnya subur dan keamanan sangat kondusif dengan keanekaragaman kekayaan hutan dan hewan langka yang menarik untuk di kunjungi,” ucap Olly.
Olly mengapresiasi perhatian dan dukungan pemerintah pusat atas pembangunan Sulut yang tercermin dari DIPA sebesar Rp 24,3 triliun yang mencakup pembangunan bertahap dan berkelanjutan. Olly juga meminta dukungan seluruh perangkat daerah membangun sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak ekonomi daerah.
"Dalam rangka menggapai target satu juta wisatawan mancanegara pada tahun 2025, maka pembangunan sarana dan prasarana fisik KEK Pariwisata Likupang dan destinasi wisata lain di Sulut akan menjadi skala prioritas pembangunan," ujarnya.