Sabtu 30 Nov 2019 01:03 WIB

CPNS dan Karier Masa Depan

Revolusi industri 4.0 merupakan karier masa depan yang harus diintip peluangnya.

Pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) -ilustrasi-
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) -ilustrasi-

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Christianingsih*

Akhir November hingga awal Desember mungkin merupakan saat yang ditunggu bagi para pencari kerja. Periode tersebut merupakan saat dibukanya pendaftaran CPNS di berbagai instansi pemerintah baik pusat maupun daerah. 

Bekerja sebagai PNS masih jadi impian banyak orang. Dari data yang dirilis BKN, pada 27 November 2019 sudah ada 3,8 juta pelamar yang submit. Penjaga penjara (sipir), guru, bidan, dan perawat adalah formasi dengan jumlah pelamar tergemuk. Selama ini setiap tahun formasi untuk tiga bidang itu memang selalu ada.

Bicara soal pekerjaan, jika Anda adalah orang tua dari anak-anak generasi Z dan generasi alfa atau merupakan generasi itu sendiri maka tak ada salahnya mulai melirik pada karier masa depan. Apa itu karier masa depan? Revolusi industri 4.0 sudah terjadi dan perlahan memunculkan pekerjaan-pekerjaan baru yang tak ada sebelumnya.

Sebaliknya, pekerjaan yang eksis saat ini belum tentu masih ada di masa depan. Jurusan-jurusan di bidang kesehatan, keuangan, atau hukum bisa jadi masih tetap primadona. Tetapi alih-alih bersaing di kolam yang sarat peminat, lebih baik kita menyiapkan diri untuk profesi masa depan.

Digitalisasi telah merambah nyaris seluruh aspek kehidupan. Kebutuhan akan data scientist (pengolah data), pengembang aplikasi, atau ahli pemasaran digital akan terus bertambah. Penerapan Internet of Things (IoT) dan big data kian meluas.

The Canadian Scholarship Trust Plan, yayasan non-profit yang bergerak di bidang pendidikan di Kanada, pernah memprediksi sembilan profesi futuristik yang akan dibutuhkan pada 2030 mendatang. Dua di antaranya adalah tele-surgeon dan konselor robot.

Tele-surgeon adalah dokter bedah yang melakukan praktiknya bukan dengan tangan manusia tetapi dengan bantuan robot. Ini artinya manusia dan mesin akan bekerja sama untuk membuat banyak keputusan.

Tahun 2030 tidaklah jauh. Keahlian-keahlian yang dibutuhkan untuk profesi masa depan harus dipelajari mulai sekarang oleh generasi Z dan generasi alfa. Sepuluh hingga 20 tahun mendatang, sangat mungkin giliran keahlian di bidang komputer, robot, dan pengolahan data yang paling banyak dibutuhkan baik oleh instansi baik pemerintah maupun swasta.

*) penulis adalah jurnalis republika.co.id

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement