Jumat 29 Nov 2019 15:57 WIB

Dulu Dipenuhi Sampah, Sungai di Mojokerto Kini Jadi Budidaya Ikan

Sungai di Mojokerto ini kini punya wajah baru yang jauh berbeda dari sebelumnya

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Dulu Dipenuhi Sampah, Sungai di Mojokerto Kini Jadi Budidaya Ikan
Dulu Dipenuhi Sampah, Sungai di Mojokerto Kini Jadi Budidaya Ikan

jatimnow.com - Sungai yang berada di Dusun Kauman, Desa/Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, kini telah berubah. Warga bersama-sama mengubah sungai yang dulunya tercemar sampah menjadi tempat budidaya ikan.

Sungai yang memiliki lebar 2 meter dengan panjang sekitar 700 meter ini kini airnya bersih, rapi dan indah dan dipenuhi oleh ratusan ikan.

"Dulu warga kalau buang sampah ya dibuang di sungai ini. Dulu kesadaran warga untuk buang sampah ditempatnya kurang. Tapi sekarang warga tidak lagi buang sampah di sungai. Saat ini setiap rumah warga disediakan bak tempat sampah, setiap dua hari sekali ada petugas yang ambil," kata salah satu warga Mustofa, Jumat (29/11/2019).

Budidaya ikan ini dimulai sejak tahun 2006 silam. Sejak tahun itu pula, Kelompok Budidaya Ikan Sami Rukun terbentuk dari warga dan pemuda karang taruna dusun setempat.

"Waktu awalnya ikan banyak yang mati karena kami belum paham cara budidaya ikan. Pernah ada orang yang ngeracun di ujung sungai dan ikan banyak yang mati," tukas Mustofa yang juga selaku sekretaris Sami Rukun.

Warga menebar benih ikan mulai bawal, tombro, mujaer, nila dan ikan emas. Ikan-ikan itu dilepas dan diberi skat (pembatas) jaring untuk menyaring sampah yang terbawa dari desa lain.

"Kami taruh ikan di tempat yang beda atau tidak dijadikan satu. Ikan bawal, tombro dan mujair kami taruh jadi satu. Ikan nila atau emas tempatnya beda, kalau jadikan satu bisa tengkar dan banyak yang mati. Biasanya sekali panen ikan bawal dan tombro bisa menghasilkan 1 ton. Panen 4 bulan sekali," ungkapnya.

Solikin salah satu anggota Sami Rukun lainnya menambahkan, budidaya ikan ini juga menjadi tempat jujukan untuk studi tour beberapa sekolah mulai dari Paud hingga universitas.

"Disini juga dijadikan wisata atau belajar budidaya ikan dari sekolah dan universitas Mojokerto bahkan luar Mojokerto," jelasnya.

Masih kata Solikin, ikan-ikan yang ada disungai yang membelah RT 05 dan RT 06 diberi makan sayuran seperti kol, sawi, bayam dan kangkung yang diambil dari sawah milik warga sendiri.

"Diberi pakan por ya hanya sekitar 29 sampai 30 persen selebihnya diberikan cacahan sayur. Makanya kata orang yang beli ikan disini, ikan disini lebih gurih daripada tempat lain, mungkin karena dilepas di sungai dan pakannya sayuran," pungkasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement