REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) (Persero) akan mengantisipasi lonjakan penumpang pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020. Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro memastikan akan menambah kapasitas angkutan penumpang.
Dia menjelaskan upaya tersebut dilakukan surat dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Nomor UM.002/14/12/SK/2019 tentang penambahan kapasitas jumlah penumpang kapal angkutan Lebaran dan Natal tahun 2018 serta Tahun Baru 2020. “Dispensasi jumlah penumpang di tiap-tiap kapal berbeda,” kata Yahya, Kamis (29/11).
Menurut Yahya, dispensasi jumlah penumpang di setiap kapal ditentukan berdasarkan hasil audit Kementerian Perhubungan. Selain itu, dia mengatakan tiket tambahan akan dijual setelah seluruh tiket utama terjual habis.
Dia menambahkan, Pelni akan kembali menjual tiket dispensasi bagi masyarakat yang akan berpergian pada periode Natal dan Tahun Baru 2019/2020. “Penjualan tiket dispensasi sesuai dengan jumlah yang dizinkan Kementerian Perhubungan agar tetap menjamin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan selama perjalanan,” jelas Yahya.
Untuk itu, Yahya memastikan penambahan jumlah penumpang tersebut akan dibarengi dengan jumlah alat-alat keselamatan yang berada di atas kapal. Menurutnya, hal tersebut menajadi bagian dari aspek keselamatan.
Yahya mengimbau penumpang dapat membeli tiket jauh-jauh hari dan tiba di pelabuhan keberangkatan minimal dua jam sebelum keberangkatan "Pembelian tiket sudah dapat diakses pda H-30 dari tanggal keberangkatan,” ujar Yahya.
Dia mengatakan tiket dapat diakses melalui aplikasi Pelni Mobile App, agen resmi, dan loket-loket di kantor cabang. Penumpang cukup memesan tiket dengan handphone dan melakukan pembayaran melalui ATM atau Indomaret dan Alfamart terdekat. Setelah mendapat kode booking, tiket dapat dicetak saat akan berangkat di pelabuhan keberangkatan.
Yahya menuturkan penjualan tiket kapal Pelni sudah tersistem. “Seluruh penumpang wajib menunjukkan identitasnya di pelabuhan keberangkatan saat check in. Tiket harus sesuai dengan identitasnya,” ungkap Yahya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika