REPUBLIKA.CO.ID, NAGAN RAYA -- Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0116 Nagan Raya, Provinsi Aceh, Letkol Inf Guruh Tjahyono menegaskan paham radikal dan separatis harus dicegah dan ditangkal. Kedua paham tersebut ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Radikalisme atau ekstremisme atau separatisme itu atau radikal lainnya yang bertujuan mengubah ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan UUD 1945, atau yang ingin memecah belah NKRI, semuanya itu harus dicegah dan ditangkal,” kata Guruh Tjahyono di Suka Makmue, Kamis.
Menurutnya, TNI saat ini sudah mempersiapkan komponen bangsa dan ruang alat kondisi yang tangguh. Dengan begitum paham yang diduga tidak sesuai dengan Pancasila dan Pembukaan undang-Undang Dasar 1945 harus dihindari.
Agar paham tersebut tidak menyebar ke masyarakat, TNI selama ini terus melakukan komunikasi sosial dan mengampanyekan program pemerintah di daerah,
Selain itu, TNI juga aktif melakukan patroli bersama Polri untuk menjaga stabilitas keamanan di daerah, dan melatih generasi muda agar lebih mencintai tanah air dengan menanamkan patriotisme maupun wawasan kebangsaan.
Agar kondisi masyarakat di daerah ini semakin lebih baik, Dandim Guruh Tjahyono juga mengimbau masyarakat agar menjauhi peredaran minuman keras, narkoba serta segala bentuk tindakan yang tidak baik karena hal itu akan merusak moral generasi muda.
Sementara itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh Banta Diman mengatakan organisasi KNPI mendukung program TNI-AD termasuk kegiatan pembinaan teritorial (binter) terpadu,
“Binter selama ini telah dirasakan oleh masyarakat yang melaksanakan kemanunggalan TNI dengan rakyat. Untuk itu, KNPI Nagan Raya mengajak semua elemen masyarakat agar senantiasa mendukung, bersinergi dalam memupuk persatuan dan kesatuan,” tuturnya.