REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman akan menambah honor Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) pada 2020. Kenaikan itu menyasar GTT dan PTT semua sekolah, baik negeri, swasta maupun guru-guru PAUD.
Bupati Sleman, Sri Purnomo menyebutkan, jumlah honor yang akan diberi bervariasi berdasarkan status. Bagi GTT sekolah negeri yang menerima Rp 420 ribu per bulan, akan ditambah menjadi Rp 700 ribu per bulan.
Sedangkan, honor GTT sekolah swasta yang sebelumnya Rp 420 ribu akan ditambah menjadi Rp 600 ribu per bulan. Bagi PTT sekolah negeri yang menerima Rp 350 ribu per bulan akan menjadi Rp 650 ribu per bulan.
PTT sekolah swasta yang menerima Rp 350 ribu akan ditambah menjadi Rp 500 ribu. Honor guru-guru PAUD yang menerima Rp 350 ribu naik jadi Rp 500 ribu, sedangkan K2 yang menerima Rp 1 juta akan jadi Rp 1,2 juta.
"Kalau ditotal ini jumlahnya satu tahun yang harus dikeluarkan APBD Kabupaten Sleman untuk memberikan bantuan kepada guru-guru non-ASN sebesar Rp 51.392.000.000," kata Sri di GSG Kabupaten Sleman, Kamis (28/11).
Hal itu diungkapkan saat membuka Resepsi HUT PGRI ke-74 dan Hari Guru Nasional 2019. Sri menuturkan, ini merupakan wujud apresiasi Pemkab Sleman terhadap pengabdian tenaga-tenaga pendidik dan kependidikan.
Itulah yang melatarbelakangi kenaikan tidak cuma diberikan kepada GTT dan PTT di lembaga pendidikan negarai saja. Tapi, memperhatikan kesejahteraan guru-guru honorer yang ada di sekolah swasta.
Sri mengaku tidak tega kalau yang dipikirkan cuma guru-guru sekolah negeri, tapi sekolah swasta tidak. Apalagi, ia melihat, beberapa kota lain yang dipikirkan memang baru guru-guru sekolah pemerintah saja. "Tapi, kami di Pemkab Sleman semuanya dikasih bantuan, meski jumlahnya tidak seberapa," ujar Sri.
Ketua PGRI Kabupaten Sleman, Sudiyo, menyambut gembira atas kebijakan baru tersebut. Ia menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Sleman yang selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan GTT dan PTT setiap tahun. "Saya masih ingat tiga tahun yang lalu fasilitasi untuk GTT itu masih Rp 250 ribu, kemudian ada peningkatan setiap tahunnya," kata Sudiyo.
Sudiyo juga turut berterima kasih ke RS Sakina Idaman yang telah memberi layanan pemeriksaan dan pemberian tindakan bagi anggota-anggota PGRI. Khususnya, yang terdeteksi terjangkit IVA dan katarak secara gratis.
Menurut Sudiyo, tahun ini jadi kali ketiga RS Sakina Idaman memberi pelayanan gratis dalam rangka HUT PGRI. Pada kesempatan itu, diberi pula penghargaan bagi GTT-GTT dengan masa pengabdian terlama.