Kamis 28 Nov 2019 13:33 WIB

DPR Terima Usulan Nama Calon Hakim Agung

DPR juga menerima calon hakim ad hoc Mahkamah Agung.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Gedung DPR
Gedung DPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Yudisial (KY)  menggelar rapat konsultasi dengan pimpinan komisi III dan pimpinan MPR, kamis (28/11) pagi. Dalam rapat hari ini, DPR menerima usulan nama calon hakim agung dan calon hakim ad hoc  Mahkamah Agung.

"Nantinya akan dilakukan prosesnya di DPR insya Allah dilakukan di komisi III dilakukan pada masa sidang ini," kata Ketua DPR Puan Maharani.

Baca Juga

Puan menjelaskan dari 75 calon hakim agung sudah tersaring menjadi enam calon hakim agung. Keenam CHA tersebut diantaranya Soesilo (Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi Banjarmasin) untuk kamar Pidana, Dwi Sugiarto (Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi Denpasar) dan Rahmi Mulyati (Panitera Muda Perdata Khusus pada MA) untuk kamar Perdata, H Busra (Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kupang) untuk kamar Agama.

Kemudian Brigjen TNI Sugeng Sutrisno (Hakim Militer Utama Dilmiltama) untuk kamar Militer, dan Sartono (Wakil Ketua III Pengadilan Pajak bidang Pembinaan dan Pengawasan Kinerja Hakim) untuk kamar Tata Usaha Negara, khusus Pajak.

Sedangkan untuk calon hakim adhoc, dari 50 calon yang mendaftar, KY telah memilih dua nama. Para calon hakim ad hoc Tipikor pada MA yang diusulkan tersebut, yaitu Agus Yuniato (hakim ad hoc Tipikor Tingkat Pertama pada PN Surabaya) dan Ansori (hakim ad hoc Tipikor Tingkat Banding pada PT Sulawesi Tengah).

Sementara itu untuk calon hakim ad hoc Hubungan Industrial, dari 63 hakim ad hoc hubungan industrial, kini tinggal dua yang diterima DPR. Mereka yaitu, Willy Farianto (advokat) dari unsur Apindo dan Sugianto (Hakim ad hoc PHI pada PN Semarang dari unsur Serikat Pekerja/Serikat Buruh.

"Jadi dari 188 calon yang mendaftar alhamdulillah ada bisa mempunyai 10 calon yang nantinya di fit proper. Ini yg harus memang kami lakukan karena kebutuhan hakim agung sangat krusial," ujar Puan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement