REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purbalingga ikut membina kegiatan bisnis UMKM agar semakin berkembang. KPP Pratama Purbalingga memberikan pelatihan bertema 'Mencetak Enterpreneur Milenial Dengan Bisnis berbasis Syirkah'.
Bisnus berbasis Syirkah merupakan bisnis yang modal usahanya diperoleh melalui kerjasama dengan pihak lain. ''Kami berharap hubungan antara kantor pajak dan teman-teman UMKM semakin dekat. Lebih dari itu, usaha bisnis yang digeluti UMKM juga bisa semakin besar,'' ujar Kepala KPP Pratama Purbalingga R Didik Wijatmono, dalam kegiatan pelatihan UMKM yang digelar di pendopo Setda Purbalingga, Selasa (26/11).
Menurut Didik, syirkah menjadi salah satu solusi untuk mengatasi berbagai kendala pelaku UMKM untuk memenuhi kebutuhan modal. ''Misalnya, bila khawatir riba atau bunga pinjaman terlalu besar, pengusaha bisa mencari pembiayaan modal dengan cara syirkah,'' katanya.
Dia menyebutkan, akad syirkah bisa dibuat dalam berbagai macam bentuk. Namun pada prinsipnya, syirkah biasanya dilakukan dengan pihak yang memiliki uang tapi memiliki waktu yang cukup untuk untuk mengelola usaha. ''Dengan demikian, dalam sistem ini tidak ada riba,'' katanya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Agus Winarno yang hadir mewakili Bupati, dalam kesempatan itu meminta agar kalangan UMKM yang memiliki usaha dagang, tidak hanya berperan sebagai pedagang. Lebih dari itu, juga bisa berperan sebagai entrepreneur.
''Ada perbedaan antara pedagang dengan enterpreneur. Kalau pedagang, hanya sekadar membeli barang kemudian dijual lagi agar bisa mendapat keuntungan. Sedangkan kalau enterpreneur, misalnya membeli kain maka akan dijual dalam bentuk kerudung atau pakaian. Jadi ada nilai tambahnya,'' katanya.
Dia juga menyatakan, untuk mendorong usaha bisnis kalangan UMKM Purbalingga, Pemkab telah berupaya menfasilitasi agar barang produksi UMKM bisa lebih laku dijual. Antara lain melalui kerjasama dengan Bukalapak melalui marketplace Tuka-Tuku.