REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Jadwal musim tanam rendeng (penghujan) 2019/2020 di Kabupaten Cirebon dan Indramayu mengalami kemunduran. Hal itu akibat mundurnya musim hujan dan minimnya pasokan air irigasi.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Efendi, menyebutkan, pada November 2019, target tanam di Kabupaten Cirebon semestinya sudah mencapai 1.600 hektare. Namun saat ini, realisasi tanam baru tercapai 300 hektare.
‘’Musim tanam mundur karena airnya memang tidak ada,’’ ujar Ali kepada Republika.co.id, Selasa (26/11).
Ali mengatakan, pasokan air irigasi dari Bendung Rentang, Kabupaten Majalengka, mengalami keterlambatan. Sebab, Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang yang menjadi hulu dari Bendung Rentang juga mengalami kekeringan.
Di sisi lain, petani tak bisa mengandalkan air hujan. Hal itu menyusul mundurnya musim hujan pada akhir tahun ini.
Ali menambahkan, secara keseluruhan, target tanam pada musim tanam rendeng 2019/2020 di Kabupaten Cirebon mencapai 47 ribu hektare. Dari target itu, sebanyak 1.600 hektare semestinya terealisasi pada November 2019 dan 19 ribu hektare terealisasi pada Desember 2019.
"Sedangkan sisanya, ditargetkan selesai tanam pada pertengahan Januari 2020,’’ kata Ali.
Menurut Ali, areal yang ditargetkan tanam lebih dulu itu masuk pada golongan I irigasi. Namun kenyataannya, areal itupun hingga kini masih kesulitan tanam akibat minimnya pasokan air irigasi.
Ali mengaku sudah meminta pasokan air kepada pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung. Diharapkan, pasokan air segera terpenuhi secara optimal agar tanam segera terealisasi.