REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Waketum Partai Gerindra Fadli Zon menilai wajar jika mantan Menteri Komunikasi dan Informatika di era Kabinet Kerja, Rudiantara diminta menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT PLN. Menurut Fadli yang tidak wajar adalah ditunjuknya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai komisaris utama (komut) PT Pertamina (persero).
"Kalau kepada saudara Ahok sebenarnya tidak ada masalah pribadi dengan dia, tapi kan dia orang yang bermasalah, orang yang menimbulkan kegaduhan beberapa waktu lalu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11).
Selain itu Fadli menganggap masih ada persoalan terkait sumber waras yang yang hingga saat ini menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat. Oleh karena itu seharusnya BUMN cari orang yang lebih baik untuk memperbaiki BUMN.
"BUMN kita kan seharusnya menjadi BUMN yang profitable. Banyak kok state own enteprise, BUMN di negara-negara lain yang bagus dan efisien, hanya di kita rugi-rugi terus," ujarnya.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah resmi mengangkat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai komisaris utama PT Pertamina (Persero). Hal ini disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Senin (25/11).
"Untuk komisaris utama sudah diangkat Pak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk menduduki posisi komisaris utama Pertamina," ujar Arya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta.