REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menganugerahi Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri sebagai tokoh pelopor penguat dan modernisasi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika untuk Kemanusiaan dan Lingkungan. Penganugrahan dilaksanakan di kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kepala BMKG Dwikorita mengatakan, Megawati laik mendapatkan penganugrahan tersebut. Karena visi misinya saat itu, sehingga membuat BMKG berdiri hingga saat ini dan terus melakukan perbaikan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Visi dan Misi Ibu Megawati saat itu, e untuk BMKG terus memantau dan memberikan peringatan dini,” kata Dwikorita dalam sambutannya di Gedung BMKG, Kamayoran, Jakarta Pusat, Senin (25/11).
Rita sapaan akrabnya, mengatakan, kemampuan BMKG dalam memberikan peringatan dini tsunami membutuhkan waktu sampai dua jam atau 7.200 detik. Saat itu, terjadi tsunami di Aceh dan Nias.
"Sebelumnya kemampuan kami di 2004 itu, kemampuan kami adalah dua jam. Saat itu tsunami Aceh," kata Dwikorita.
Namun BMKG terus melakukan lompatan-lompatan. Dwikorita mengklaim bahwa BMKG akan segera mampu memberi peringatan dini tsunami paling lama 2 menit atau 120 detik setelah gempa terjadi.
“Semua lompatan kemampuan itu tak mungkin terjadi bila bukan karena peran Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden RI Kelima,” kata dia.
Dwikorita juga bercerita tentang bagaimana Jakarta dilahap banjir pada 2002. Saat itu curah hujan di ibukota sangat tinggi sedangkan kapasitas BMKG masih berada di bawah Departemen Perhubungan, sangat terbatas. Sehingga untuk memberikan prediksi serta peringatan dini kepada masyarakat juga tak mampu.
Di saat itu juga menurutnya, Megawati hadir sebagai pelopor. Megawati bervisi bahwa BMKG wajib berperan vital untuk bisa memprediksi bencana dan memberi peringatan dini yang akurat kepada masyarakat.
"Di sinilah Ibu Megawati menunjukkan betapa nilai-nilai kemanusiaan bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi pertimbangan utama dalam membuat keputusan," kata Dwikorita.
Hingga kemudian lanjut dia, melalui Keputusan Presiden (Keppres) nomor 46 dan nomor 48 tahun 2002 BMKG lalu diubah menjadi lembaga pemerintahan nondepartemen atau langsung di bawah presiden.
"Keputusan Ibu Megawati mengeluarkan keppres ini jadi tonggak penting BMKG menjadi seperti saat ini. Peran BMKG jadi lebih berdaya mendukung pembangunan nasional dengan layanan informasi," kata dia.
Oleh karena itu, ungkapnya, Megawati laik mendapatkan penganugerahan dari BMKG. Semoga tambahnya, aura Ketua Umum PDIP dalam menyebarluaskan magnet citra kepeloporan berlandaskan nilai kemanusiaan yang dipancarkan dapat menginspirasi.
"Semoga aura kepeloporan dan spirit yang Ibu Megawati pancarkan dapat menginspirasi dan memotivasi kita semua," kata Dwikorita.