REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Deputy Executive Vice President PT KAI Daop 2 Bandung, Hendra Wahyono mengatakan untuk mengantisipasi datangnya musim hujan, Daop 2 menyiagakan 55 petugas penilik jalan (PPJ) ekstra, 71 penjaga jalan lintas (PJL) ekstra, dan 150 petugas posko daerah rawan yang disebar di 44 lokasi.
"Daerah rawan jalur kereta itu, rawan amblesan, longsoran, dan banjir. Sudah diprediksi ada 44 titik semua dijaga 24 jam. Yakni, rawan banjir ada 5 titik longsor 24 titik, amblasan 15 titik," ujar Hendra kepada wartawan di Kantor Daop 2 Bandung, Senin (25/11).
Hendra menjelaskan, daerah yang rawan bencana banjir yang diprediksi ada di lima titik diantaranya di daerah Cimekar dan Rancaekek. Kemudian daerah yang diprediksi rawan longsor berada di daerah Cipendeuy dan Ciburial.
“Khusus untuk petugas posko daerah rawan, tidak ada penambahan karena sudah dijaga secara tetap dengan waktu pengawasan selama 24 jam. Jadi total tenaga ekstra selama masa Angkutan Nataru 2019/2020 adalah 126 petugas khusus untuk PPJ dan PJL,” papar Hendra.
Selain itu, kata dia, untuk memberikan rasa aman bagi pengguna jasa kereta api, Daop 2 menyiagakan 452 personel keamanan yang terdiri dari 170 personel Polsuska, 274 personel security dan 98 personel bantuan eksternal dari TNI/Polri. Personel keamanan tersebut akan melakukan pengamanan di atas KA, stasiun, maupun secara mobile berpatroli di jalur KA dan obyek-obyek penting lainnya seperti dipo lokomotif dan kereta.
“Guna membantu kelancaran pelayanan penumpang, selama masa Angkutan Nataru 2019/2020 cuti tahunan pegawai KAI ditangguhkan," kata Hendra.