Senin 25 Nov 2019 08:31 WIB

Bank Islam dan Tabung Haji

Secara umum, ada enam langkah untuk merevitalisasi suatu bank termasuk bank Islam

Adiwarman Karim
Foto:

Secara umum, ada enam langkah untuk merevitalisasi suatu bank. Pertama, pembiayaan bermasalah dijual kepada eksisting pemegang saham yang akan membayarnya dengan sukuk jangka panjang, biasanya sukuk tanpa imbal hasil. Ini dikenal juga sebagai bad asset swap to sukuk. Pembiayaan bermasalah turun, cadangan kerugian berlebih, selanjutnya bank berpotensi mendapat laba dari pembalikan kelebihan cadangan kerugian.

Kedua, sebagian deposito dikonversi menjadi saham dan sebagian lagi tetap dalam bentuk deposito. Katakan saja, Tabung Haji memiliki dana abadi hasil efisiensi pelaksanaan haji. Dana ini dapat dikonversi menjadi saham dengan status dana sebagai dana wakaf temporer. Imbal hasil deposito memperhitungkan dana yang dikonversi menjadi modal sehingga Tabung Haji tetap mendapatkan imbal hasil yang kompetitif.

Ketiga, sebagian deposito Tabung Haji yang bukan berasal dari dana abadi dikonversi menjadi sukuk subordinasi karena sukuk jenis ini dapat diperhitungkan sebagai modal. Kupon sukuk dibayar bulanan sehingga Tabung Haji tetap mendapatkan imbal hasil yang kompetitif sekaligus memperkuat modal bank. Keempat, modal pemegang saham eksisting dikonversi menjadi sukuk jangka panjang sehingga modalnya terdilusi sampai nihil tapi dananya tetap utuh berbentuk sukuk. Pemegang saham baru masuk dengan murah, bank mendapat dana jangka panjang, pemegang saham lama dananya utuh. Everybody is happy.

Kelima, technical assistance dari bank besar dengan reputasi sangat baik Ini untuk memberikan kenyamanan bagi pemegang saham baru dan meningkatkan kepercayaan nasabah. Keenam, bila masih diperlukan untuk menambah likuiditas dan mengurangi beban aset berisiko, gedung bank bisa saja dijual kepada pemegang saham baru, selanjutnya gedung itu disewakan kembali kepada bank.

Pada saatnya, setelah langkah-langkah itu memberikan hasil yang diinginkan, pemegang saham baru dapat keluar dengan menjual sahamnya pada nilai yang jauh lebih tinggi. Sejarah mencatat, Bank Islam Malaysia Berhad saat ini masih beroperasi dengan kinerja yang baik.

Suatu saat datang tiga pekerja membawa 11 sapi kepada Imam Ali RA. Pesan tuan mereka sebelum wafat, karena ia tidak memiliki ahli waris sanak saudara, untuk membagi sapi-sapi itu dengan rumusan unik. Pekerja kedua mendapatkan sepertiga dari jumlah sapi. Pekerja pertama mendapat satu ekor lebih banyak dari bagian pekerja kedua. Pekerja ketiga, karena paling sebentar pengabdiannya, mendapatkan separuh dari bagian pekerja kedua.

Masalah pelik bagi ketiga pekerja itu diselesaikan dengan mudah oleh Imam Ali RA. “Aku pinjamkan kalian satu ekor sapi sehingga jumlah sapi 12 ekor. Pekerja kedua mendapatkan empat ekor. Pekerja pertama mendapatkan lima ekor. Pekerja ketiga mendapatkan dua ekor. Jumlahnya 11 ekor. Satu sapi yang aku pinjamkan, kembalikan padaku.” Tidak ada masalah yang tidak terpecahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement