REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Hampir seluruh daerah di Sumatera Barat sudah memasuki musim hujan. Hujan dengan intensitas tinggi membuat sejumlah daerah sampai mengalami bencana banjir dan tanah longsor. Badan Pananggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat merilis ada empat kabupaten mengalami bencana yang disebabkan tingginya intensitas hujan.
Pertama adalah Kabupaten Agam. Kalaksa BPBD Sumbar Erman Rahman menyebutkan Agam mengalami bencana banjir bandang pada Rabu (20/11) malam.
Banjir bandang di Jorong Galapuang, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya menyebabkan dua unit rumah kayu hanyut. Selain itu 12 unit rumah warga rusak serta fasilitas umum masjid dan sekolah MDTA.
"Bersama ini kami sampaikan Laporan perkembangan kejadian bencana di Kabupaten Agam dengan kegiatan Lanjutan pembersihan material Banjir Bandang yang membawa material lumpur disertai berbatu-batuan pada hari ke empat," kata Erman, Ahad (24/11).
Kerugian lain yang dialami warga Galapuang ialah kehilangan empat unit sepeda motor karena terendam material longsor. Di samping itu terjadi kerusakan pipa air bersih sepanjang 1.800 meter dan kerusakan lahan pertanian seluas 20 hektare.
Erman menyebut upaya yang dilakukan BPBD ialah melakukan pembersihan material banjir yang masuk ke dalam rumah warga. Untuk pembersihan material banjir yang menutupi akses jalan, dilakukan dengan menggunakan dua unit alat berat.
BPBD dibantu Satpol PP dan Damkar, PUTR Kabupaten Agam, TRC Semen Padang, Dishub, Dompet Duafha Singagalang, TNI, Polri, TKSK, KSB, BTB Agam, BTB Sumbar, Pemerintah Kecamatan, Nagari dan Masyarakat.
Kemudian Erman melaporkan kejadian bencana banjir di Kabupaten Solok Selatan pada Jumat (22/11). Banjir karena hujan deras dengan intensitas tinggi mengakibatkan empat kecamatan terendam. Di Kecamatan Sangir meliputi Nagari Lubuk Gadang Barat Daya dan Nagari Lubuk Gadang Selatan.
Di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD) banjir melanda Nagari Pakan Rabaa, Kecamatan Sungai Pagu meliputi Nagari Pasar Muaro Labuh, Nagari Pasir Talang, Nagari Pasir Talang Selatan, Nagari Koto Baru dan Nagari Bomas. Satu lagi adalah di Kecamatan Pauh Duo yang mengalami kerusakan jembatan dan irigasi. BPBD mencatat di Solok Selatan warga yang terdampak dan harus mengungsi mencapai 1.103 KK.
Di Kabupaten Lima Puluh Kota pada Sabtu (23/11) terjadi tanah longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota tepatnya di Jorong Koto Marapak, Kecamatan Harau. Longsor yang berasal dari runtuhnya Bukit 7 menimbun badan jalan penghubung Provinsi Sumbar-Riau sepanjang 15 meter.
Untuk mengatasi keadaan di lokasi bencana, tim TRC BPBD Lima Puluh Kota melakukan pembersihan. Menurut Erman, di lokasi tersebut sangat membutuhkan alat berat untuk mengurai material longsor. "Alat berat sudah bergeser menuju lokasi dengan posisi saat ini masih di Tanjung Pati," ucapnya.
Satu lagi ialah bencana banjir bandang di Kabupaten Pasaman tepatnya di Air Lurah Dalam Nagari Muara Tais pada Ahad (24/11) dini hari. Akibatnya sebuah jembatan yang menghubungkan Jorong Sei Bilut dan Jorong Muara Tais hanyut.
Kini masyarakat Jorong Muara Tais tak dapat mengakses jalan ke luar untuk membeli sembako karena jalan tersebut jadi penghubung ke Rao. "Upaya yang dilakukan Tim TRC BPBD Kabupaten Pasaman adalah menuju lokasi untuk pendataan dan pembersihan material yang manggangu akses jalan. Untuk pelaporan selanjutnya akan ada halangan sebab diasumsikan di lokasi kejadian tidak ada sinyal," kata Erman menambahkan.