REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan pentingnya merawat nilai-nilai toleransi di Kota Bogor. Meskipun masih ada gerakan intoleran, Bima menjelaskan, semangat masyarakat Kota Bogor adalah menjaga kebersamaan dan persatuan.
“Tugas kita bersama-sama memastikan mereka kembali ke jalan yang benar. Karena DNA kita adalah kebersamaan dan semangat kita persatuan,” kata Bima di Gereja Zebaoth, Jalan Juanda, Kota Bogor, Sabtu (23/11).
Bima menyatakan, telah menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk memberikan pendidikan toleransi dan pluralisme. Sebab, Pemkot Bogor telah menyusun dasar ‘Kerukunan, Toleransi dan Perdamaian’ dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor 2019-2024.
“Jadi keberagaman dan toleransi itu akan kita kuatkan melalui kebijakan-kebijakan yang sistematis,” tegasnya.
Selain itu, Bima menyebut, Pemkot Bogor telah bekerja sama dengan sejumlah pihak di antaranya Badan Sosial Lintas Agama (Basolia), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) guna untuk memperkuat jiwa toleransi.
Bima menambahkan, penguatan semangat kebersamaan di Kota Bogor juga terus digalakkan. Hal itu, kata Bima, diwujudkan melalui beragam kegiatan mulai dari pagelaran, festival hingga perayaan kebudayaan.
"Jadi kalau kita buat acara Cap Go Meh, Helaran, Festival Merah Putih, dan lain sebagainya, targetnya itu. Kebersamaan terus diperkuat,” tegasnya.