Sabtu 23 Nov 2019 06:19 WIB

Ada 'Air Terjun' Tol Becakayu, Ini Penjelasan Kontraktor

Pihak kontraktor mengklaim sudah membersihkan dan mengerahkan pompa ke lokasi.

Rep: Antara/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah pekerja menyelesaikan proses pembangunan Tol Becakayu (Bekasi,Cawang, Kampung, Melayu) seksi 2A di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (20/10/19).
Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Sejumlah pekerja menyelesaikan proses pembangunan Tol Becakayu (Bekasi,Cawang, Kampung, Melayu) seksi 2A di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (20/10/19).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- PT Waskita Toll Road mengungkap penyebab terjadinya 'air terjun' dadakan akibat banjir di Tol Becakayu Seksi 2A yang sedang dalam proses konstruksi diakibatkan pengerjaan saluran pipa yang belum selesai.

"Adapun penyebab terjadinya curahan air tersebut adanya pengerjaan pipa drainase dan parapet menuju saluran bawah yang belum selesai. Sesuai dengan schedule penyelesaiannya adalah hari ini, 22 November 2019," ujar Sekretaris Perusahaan Waskita Toll Road, Alex Siwu, Jumat (22/11).

Alex mengatakan, pada lokasi badan jalan yang terkena dampak curahan air tersebut mengalami banjir sepanjang kurang lebih 50 meter. Karena, saluran air pada badan jalan tersebut tidak sanggup menampung debit air akibat hujan.

Sesuai pantauan di lapangan, pada lokasi tersebut sedang ada galian untuk kabel Telkom sehingga menambah disfungsi saluran. Penanganan yang sudah dilakukan dengan pembersihan dan mengerahkan pompa di lokasi kejadian.

“Selain itu, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga selaku pemilik konsesi akan melakukan pelebaran drainase existing dan akan segera dieksekusi berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk mencegah terulangnya genangan," kata Alex.

Seksi 2A Ruas Tol Becakayu tersebut sedang dalam proses konstruksi dan ditargetkan selesai konstruksi pada Mei 2020 dan beroperasi penuh pada Juni 2020. PT Kresna Kusuma Dyandra Marga sendiri akan berupaya maksimal agar kejadian ini tidak terulang kembali dan meminta maaf kepada para pengguna jalan yang terganggu kenyamanan perjalanannya di sekitar lokasi kejadian.

Sementara itu, Direktur Teknik dan Operasi PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) Ayuda Prihantoro mengatakan, ‘air terjun’ dari Tol Becakayu dipicu pengerjaan pipa saluran yang belum tuntas. Pengerjaan saluran itu berada di Tol Becakayu Seksi 2A, tepatnya di perbatasan Jakarta Timur dan Kota Bekasi yang sedang dalam proses konstruksi.

Pada saat hujan yang cukup lebat sekira pukul 17.00 WIB, salah satu lokasi konstruksi ruas Tol Becakayu di Seksi 2A terjadi curahan air yang cukup tinggi sehingga menyebabkan adanya genangan air di jalan raya di bawah ruas tol. "Sesuai dengan waktu penyelesaiannya adalah hari ini," kata Ayuda.

Pada lokasi badan jalan yang terkena dampak curahan air tersebut mengalami banjir sepanjang kurang lebih 50 meter karena saluran air pada badan jalan tersebut tidak sanggup menampung debit air akibat curahan hujan.

"Sesuai pantauan di lapangan, kebetulan pada lokasi tersebut sedang ada galian untuk kabel Telkom sehingga menambah disfungsi saluran," ujar dia menambahkan.

Penanganan yang sudah dilakukan adalah dengan pembersihan dan mengerahkan pompa di lokasi kejadian. Selain itu, PT KKDM selaku pemilik konsesi akan melakukan pelebaran "drainage existing" melalui koordinasi dengan Kementerian PUPR untuk mencegah terulangnya genangan.

"Perlu juga kami sampaikan bahwa Seksi 2A Ruas Tol Becakayu sedang dalam proses konstruksi dan ditargetkan selesai konstruksi pada Mei 2020 dan beroperasi pada bulan Juni 2020," kata dia. Ayuda mewakili perusahaan meminta maaf kepada para pengguna jalan yang terganggu kenyamanannya di sekitar lokasi kejadian.

Sebelumnya, pengendara di Jalan Raya saluran Kalimalang, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, mengeluhkan limpasan air yang terjun dari Jalan Tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu (Becakayu) saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi, Kamis sore.

"Air yang meluncur deras dari Tol Becakayu menggenangi badan Jalan Kalimalang, kendaraan susah lewat," kata pengendara sepeda motor, Okto Fajar (33 tahun), di Jakarta.

Hujan deras yang turun di wilayah setempat terjadi pada pukul 16.00 WIB. Sejumlah pengendara tampak berupaya menghindar dari terjangan air yang turun dari Jalan Tol Becakayu di sekitar Simpang Jalan H Naman hingga Jalan KH Noer Alie Kalimalang, Kota Bekasi.

Air terjun itu juga tampak di lintasan Kalimalang, tepatnya setelah Kota Bintang. Luapan air yang terjun dari konstruksi Tol Becakayu terjadi akibat ketiadaan saluran air sehingga melimpas ke badan Jalan Kalimalang.

Pantauan di lokasi genangan air di badan jalan mencapai ketinggian sekitar 90 sentimeter hingga merendam sebagian ban kendaraan. "Kalau tidak hati-hati bisa bahaya, sebab air yang turun cukup deras," kata salah seorang warga Kota Bekasi yang melintas, Dimas (27 tahun).

Saat dikonfirmasi, Kepala Divisi III Waskita Karya selaku kontraktor Becakayu, Dono Prawoto, mengaku tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melihat lebih jauh persoalan yang memicu kejadian itu. "Saya perlu kontak dulu (penanggung jawab proyek) biar saya tahu duduk persoalannya," ujar Dono, Kamis (21/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement