REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Untuk mendukung pengembangan UMKM dan Ekonomi Syariah di wilayah eks Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto menggelar berbagai kegiatan yang dirangkum dalam Festival UMKM dan Ekonomi Syariah eks Karesidenan Banyumas (Fesmabi) 2019.
''Fesmabi digelar tiga hari mulai Jumat (22/11) hingga Ahad (24/11) di salah satu mal di Purwokerto,'' jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Agus Chusaeni, Jumat (22/11).
Berbagai kegiatan yang digelar, menurut Agus, terbagi dalam dua format kegiatan utama. Yakni, forum dan pameran untuk UMKM serta Ekonomi Syariah.
Dalam kegiatan forum UMKM Ekonomi Syariah, acara yang digelar terdiri dari talkshow UMKM Go Ekspor, Seminar Halal Value Chain, Seminar Pentingnya Jaminan Keamanan dan Kehalalan Produk UMKM, Seminar Parenting, dan Talkshow UMKM Go Digital.
Sedangkan kegiatan pameran, akan menampilkan sekitar 54 UMKM yang terdiri dari 12 produk pakaian seperti kain batik, kain lurik, kain ecoprint, pakaian jadi dan kulit, 32 produk makanan, dan 10 produk kerajinan.
''Seluruh produk yang dipamerkan merupakan produk dari UMKM binaan Bank Indonesia, produk pesantren, Dekranasda Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), dan kalangan perbankan,'' jelasnya.
Agus juga menyatakan, dalam Fesmabi 2019 ini juga ada stan dari lembaga terkait pengembangan UMKM seperti dari Bea Cukai, Loka Pom POM, Asbisindo, Bank Surya Yudha, Tokopedia, dan OVO yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk melakukan konsultasi bisnis (business coaching).
Sedangkan untuk kegiatan seminar, akan diselenggarakan seminar Halal Value Chain dan Pengembangan UMKM Syariah, serta seminar mengenai pentingnya Jaminan keamanan produk.
''Dalam Fesmabi ini, juga ada dua pondok pesantren yang mengikuti pameran yaitu Pondok Pesantren Al Ihya Ulumuddin dan Tarbiyah Islamiyah Cilacap,'' katanya.