Kamis 21 Nov 2019 18:43 WIB

Lantik 128 Kades Terpilih di Bumi Blambangan, Ini Pesan Bupati Anas

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, melantik 128 kepala desa

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, melantik 128 kepala desa
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, melantik 128 kepala desa

jatimnow.com - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, melantik 128 kepala desa (Kades) terpilih di Pendopo Sabha Swagata Blambangan.

Pesan Anas kepada para kades untuk memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) demi masa depan yang berkualitas. Penguatan SDM ini selaras dengan program nasional Presiden Joko Widodo.

"Sekarang visi membangun bukan hanya infrastruktur fisik, tapi mempersiapkan SDM unggul untuk masa depan generasi yang berkualitas. Dan kunci SDM unggul bukan hanya masalah pendidikan saja, tapi juga kesehatan yang dimulai dengan asupan gizi sejak dalam kandungan," kata Bupati Anas, Rabu (20/11/2019).

Ia mencontohkan program One Student One Client yang kini tengah digeber Banyuwangi, yaitu 'satu mahasiswa kesehatan mendampingi satu ibu hamil'. Program ini untuk memantau kesehatan ibu dan bayi hingga masa nifas dan menyusui.

"Program ini basis datanya didapat dari puskesmas. Untuk itu, ibu hamil perlu diajak secara aktif ke puskesmas. Dari puskesmas, mahasiswa yang ada bisa memantau rutin ibu-ibu hamil dan anggota keluarganya yang lain sehingga resiko kehamilan dan penyakit lainnya bisa diminimalisirkan," pintanya.

Menurut Anas, program inovasi ini merupakan ikhtiar untuk menjamin kecukupan gizi anak sejak dalam kandungan.

"Karena 1.000 hari pertama kehidupan, sejak awal embrio sampai dua tahun adalah window of opportunity, fase terpenting kehidupan manusia. Begitu ada keliru, bisa memengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Saya minta desa juga memperhatikan hal ini," tegasnya.

Perkuatan SDM di daerah juga dengan memastikan setiap anak mendapatkan hak yang sama atas pendidikan. Kades juga harus bisa memastikan tidak ada anak putus sekolah yang tidak diurus.

Sebab, kata dia, Banyuwangi sendiri mempunyai program beasiswa hingga Satgas Garda Ampuh yang memburu anak putus sekolah agar bisa bersekolah kembali.

"Cari masalahnya kenapa sampai anak putus sekolah. Lalu koordinasi dengan sekolah, kecamatan serta Pemkab. Semua ada solusinya, selama kades ada upaya," ujarnya.

Lebih lanjut, Anas mengatakan jika program-program itu tidak akan terlaksana tanpa adanya kepemimpinan (leadership) yang kuat. Untuk itu, Anas meminta kepada seluruh Kades jangan takut membuat sebuah keputusan selama untuk kepentingan warga.

"Selama mengacu kepada kemaslahatan yang lebih besar, jangan ragu. Jangan takut dirasani. Jadi pemimpin juga harus detail. Jika detail, akan mudah dieksekusi serta dapat diukur dengan jelas capaiannya," terangnya.

Pesan terakhir yang disampaikan orang nomor satu di Banyuwangi itu, juga menyinggung soal pengembangan pariwisata di desa. Di tengah kelesuan ekonomi global dan nasional, pariwisata menjadi sektor yang dinilai mampu mendongkrak perekonomian dari hulu hingga hilir.

"Kami mengharapkan satu desa ada satu destinasi wisata yang berbasis potensi desa masing-masing. Pariwisata telah terbukti mampu mendongkrak ekonomi Banyuwangi," katanya.

Saat ini produk domestic bruto daerah (PDRB) sudah mencapai Rp 78,48 Triliun melesat jauh dari 2010 yang hanya Rp 32,46 Triliun.

Pendapatan perkapita rakyat juga melonjak sebesar Rp 48,75 juta per orang per tahun dari 2010 yang hanya Rp 20,86 juta per orang per tahun.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement