REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Kalaksa BPBD Agam, M Luthfi AR mengatakan terdapat satu unit Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) dan satu unit masjid yang terendam material tanah akibat banjir bandang yang menghantam daerah tersebut Rabu (20/11) sore WIB kemarin. Saat ini tim dari BPBD Agam, Damkar, Satpol PP dan warga, Luthfi mengatakan, tengah bergotong royong membersihkan sisa banjir tersebut supaya sekolah dan masjid dapat dioperasikan kembali.
"Sekolah (MDA) terendam sampai satu meter. Dan masjid itu sebagian yang kena," kata Luthfi kepada Republika.co.id, Kamis (21/11).
Selain masjid dan MDA, banjir bandang ini mengakibatkan dua unit non-permanen atau rumah kayu hanyut. Sebanyak 13 unit rumah tergenang air bercampur material tanah.
Beberapa akses jalan di Jorong Galapuang tertutup akibat tumpukan material sepanjang 100 meter dengan ketinggian 10 meter lebih. Pihaknya kata Luthfi masih melakukan pendataan untuk menaksir kerugian yang dialami akibat kejadian ini. "Sekolah terpaksa kita hentikan dulu sampai keadaan bersih kembali," ujar Luthfi.
Selain berupaya memulihkan keadaan, BPBD kata Luthfi juga menyediakan pasokan logistik buat puluhan warga yang terdampak bencana. Hujan deras dengan intensitas tinggi terjadi merata hampir di seluruh wilayah Sumatera Barat sejak sore sampai dini hari tadi. Selain di Agam, hujan deras juga menyebabkan banjir di Kabupaten Solok Selatan. Di daerah tersebut tiga nagari di dua kecamatan terendam air. Yakni di Pakan Rabaa Tangah, Pakan Rabaa Koto Parik dan Kampuang Tarandam.