Kamis 21 Nov 2019 07:00 WIB

Warga Diimbau Kurangi Sampah Plastik

Tempat pembuangan sampah semakin menyempit.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Hafil
Sampah plastik, ilustrasi
Sampah plastik, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Tempat penampungan akhir (TPA) sampah Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi makin menyempit. Diperkirakan daya tampungnya hanya akan bertahan hingg akhir Desember 2019 nanti.

''Pembangunan membutuhkan kolaborasi dari semua elemen masyarakat karena tidak mungkin dilakukan pemerintah sendiri termasuk masalah sampah,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Kamis (21/11). Sebab daya tampung TPA Sampah Cikundul hanya bertahan hingga Desember 2019.

Baca Juga

Hal ini dikarenakan produksi sampah sebanyak 171 ton per hari. Padahal jumlah penduduk Kota Sukabumi hanya sebanyak 343 ribu jiwa.

Kondisi ini kata Fahmi, terjadi karena warga belum melakukan pemilahan sampah baik organik dan anorganik. Akibatnya produksi sampah cukup besar di masyarakat.

Oleh karena itu ungkap Fahmi, ke depan memerlukan peran serta warga untuk memilah sampah organik dan anorganik. Selain itu warga mengurangi sampah plastik. Minimal dengan membawa kantong belanjaan sendiri ketika berbelanja ke pasar modern maupun tradisional.

Ajakan ini disampaikan wali kota dalam berbagai ajang seperti kegiatan keagamaan di masyarakat. Terakhir diinfornasikan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami Baiturrahmah RW 03 Kelurahan/Kecamatan Cikole, Rabu (21/11) malam.

Targetnya kata Fahmi, warga memahami kondisi sampah di Kota Sukabumi. '' Warga bisa berkontribusi mengurangi penggunaan plastik dan tidak membuang sampah sembarangan,'' kata dia.

Di sisi lain dari hasil survei yang dilakukan di media sosial disebutkan masalah sampah menjadi peringkat ketiga yang dikeluhkan warga Sukabumi. Oleh karena itu sudah sewajarnya warga dan pemerintah bersama-sama mengatasi masalah sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi Adil Budiman menambahkan, berdasarkan hitungan maka umur TPA Cikundul hanya bertahan hingga akhir 2019. ‘’Jika tidak dilakukan pengurangan sampah dan perluasan lahan maka kondisinya seperti itu,’’ cetus dia.n riga nurul iman

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement