Kamis 21 Nov 2019 06:02 WIB

Warga Kesulitan Air di Kepulauan Seribu

Banyak warga harus membeli air isi ulang dari daratan Pelabuhan Kali Adem, Jakut.

Sejumlah warga mengambil air tanah (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Sejumlah warga mengambil air tanah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga di Kabupaten Kepulauan Seribu mengalami kesulitan mendapatkan air baku tanah untuk kebutuhan sehari-hari. Ketua RT Pulau Payung, Jamaludin, Rabu (20/11)  mengatakan saat ini air tanah di wilayahnya terasa payau dan lebih asin dari biasanya.

Banyak warga harus membeli air isi ulang dari daratan Pelabuhan Kali Adem, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Harganya Rp 25 ribu per kubik (1.000 liter). "Sekarang kondisi air tanahnya sudah asin, karena masih musim kemarau enggak ada hujan," kata Jamaludin.

Baca Juga

Menurut Jamaludin, kelangkaan air baku yang merupakan sumber kehidupan sehari-hari untuk memasak, mencuci, mandi dan sebagainya dirasakan hampir seluruh warga Pulau Payung. Terlebih musim kemarau sudah berjalan lebih dari enam bulan. "Kondisi ini sudah dirasakan oleh 193 warga dari 58 Kepala Keluarga (KK) di Pulau Payung," katanya.

Kekurangan air bersih ini, Jamaludin mengatakan, membuat masyarakat akhirnya hanya menggunakan air baku yang dibeli dari daratan untuk kebutuhan air minum dan masak saja. "Kalau keadaan normal, yang mengambil dari sumur (tanah) juga digunakan untuk masak dan minum," katanya.

Pembelian air itu digunakan untuk menjaga di akhir nanti bila ada kekurangan air di sumur alam itu. Di lokasi yang sama, Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad mengakui, warganya memang kerap dilanda kesulitan air tawar untuk kegiatan sehari-hari.

Namun kini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun empat Instalasi Pengolahan Air (IPA) untuk mengubah air laut menjadi air tawar dengan teknologi "Sea Water Reserve Osmosis" (SWRO)."Sudah ada empat instalasi SWRO yang dibangun Pemerintah Kepulauan Seribu, yakni di Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Payung dan Pulau Kelapa Dua," ujar Husein.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement