Rabu 20 Nov 2019 21:53 WIB

Kasus Hepatitis A di SMPN 20 Depok Diketahui Usai Upacara

Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab kemunculan penyakit tersebut.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
SMPN 20 Depok. Siswa diduga terkena suspeck Hepatitis A. Ada 41 siswa yang diduga terkena suspeck Hepatitis A.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
SMPN 20 Depok. Siswa diduga terkena suspeck Hepatitis A. Ada 41 siswa yang diduga terkena suspeck Hepatitis A.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebanyak 40 pelajar dan tiga guru diduga terserang virus hHepatitis A di SMPN 20 Depok yang berada di Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas. Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab kemunculan penyakit tersebut.

Kepala sekolah (Kepsek) SMPN 20 Depok, Komar Suparman mengatakan, awal terjangkitnya penyakit itu diketahui ketika saat dilakukan upacara bendera rutin pada Senin (11/11) lalu. Banyak siswa yang harus dilarikan ke ruang PMR karena lemas usai upacara.

Baca Juga

"Saat itu, ada siswa yang dibawa oleh rekannya petugas PMR. Kalau hanya satu atau dua orang mungkin biasa, anehnya ini sampai kurang lebih 40 orang. Kejadian itu, hampir bersamaan," ujar Komar di SMPN 20 Kota Depok, Rabu (20/11).

Saat itu, lanjut Komar, pihak sekolah mengira puluhan anak tersebut mengalami kelelahan karena belum sarapan. Setelah dibawa ke ruangan PMR para pelajar diberi makanan kecil dan air minum. Kemudian sebagian dari para pelajar ada yang melanjutkan belajar di kelas, sedangkan sebagian lagi pulang dijemput orang tuanya.

"Pada Selasa (12/11), mulai ada siswa yang tidak masuk sekolah. Hingga pada malam harinya, kami memperoleh kabar dari salah satu orang tua siswa yang mengatakan bahwa anaknya teridentifikasi mengalami Hepatitis A," terang Komar.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, Komar mengaku langsung berkoordinasi dengan pihak puskesmas. Pada Rabu (13/11), sejumlah personel kesehatan puskesmas datang ke sekolah untuk melakukan pendataan siswa yang tidak masuk sekolah (absen) karena terjangkit virus Hepatitis A.

"Pada Jumat (15/11), kami memperoleh informasi ada 15 hingga 17 siswa yang dirawat. Pada Sabtu (16/11) dan Ahad (17/11), ternyata jumlahnya semakin bertambah hingga pada Senin (18/11) jumlah total siswa yang dirawat mencapai 35 orang. Pada Selasa (19/11) bertambah menjadi 40 siswa dan tiga guru," jelas Komar.

Komar menuturkan, sejak Senin (18/11), Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok berkunjung dan mengambil sample darah, juga memeriksa kondisi kesehatan siswa secara keseluruhan. Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan tubuh siswa, pihak medis menduga kuat para pelajar di SMPN 20 Depok diduga sementara terkena penyakit Hepatitis A.

"Ini terlihat dari kondisi fisik siswa yang diperiksa mereka lemas, mual, sering muntah, pada bagian dada sakit seperti di tonjok. Tapi untuk kepastiannya kami tunggu hasil uji laboratorium darah, sample makanan, dan minuman. Hasilnya baru diketahui 14 hari," kata Komar.

Selanjutnya, saat ditanya mengenai jumlah siswa yang tidak masuk ke sekolah pada Rabu (20/11), Komar menyatakan, terhitung mencapai 100 siswa. "Jadi dari dari 22 kelas, ada 100 siswa yang tidak masuk. Ini tidak bisa kami kategorikan seluruhnya terjangkit (virus), karena ada yang memang sakit tetapi ada juga yang tidak boleh sekolah oleh orang tuanya karena takut ketularan," terangnya.

Dinkes Kota Depok juga telah mengambil sample air dan jajanan dari kantin yang terletak di belakang sekolah. Seluruhnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan. "Nanti setelah 14 hari, akan dikabarkan hasil uji laboratorium seperti apa. Saat ini kami juga melakukan sosialisasi kepada orang tua murid, perihal virus Hepatitis A dan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," kata Kepala Dinkes Depok, Novarita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement