Selasa 19 Nov 2019 17:57 WIB

Pelemparan Sperma di Jalan Raya, Psikolog: Fenomena Baru

Kategorinya masih eksibisionis, meski ada dugaan penyimpangan perilaku seksual

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Pelaku pelecehan seksual dimintai keterangan di Polres Tasikmalaya Kota, Senin (18/11).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Pelaku pelecehan seksual dimintai keterangan di Polres Tasikmalaya Kota, Senin (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ramainya kasus pelecehan seksual kepada perempuan di Kots Tasikmalaya menjadi perhatian banyak pihak. Pelecehan yang dilakukan dengan cara onani dan melemparkan sperma kepada korban dinilai sebagai fenomena baru.

Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Rikha Surtika Dewi mengatakan, kejadian itu merupakan fenomena yang baru. Pasalnya, tersangka berani menyelesaikan onani lalu melemparkan spermanya ke korban.

"Biasanya eksibisionis hanya memamerkan alat kelaminnya untuk memancing libido seksual. Reaksi yang diharapkan memang korban menjerit, dia merasa puas. Tapi dalam kasus ini, pelaku berani sampai selesai," kata dia, Selasa (19/11).

Ia menduga, yang bersangkutan tak bisa menahan hasratnya. Jadi modusnya, yang bersangkutan memang telah merencanakan tindakannya dari awal. Sejak mulai keluar rumah, ia mencari "mangsa" dan menyalurkan hasratnya dengan cara itu.

"Saya lihat dia kategorinya masih eksibisionis, meski ada dugaan penyimpangan perilaku seksual," ujar Rikha.

Seperti diketahui, polisi telah menetapkan lelaki berinisial SN (25 tahun) sebagai tersangka kasus pelecehan seksual dengan cara onani dan melemparkan sperma kepada korban perempuannya. Setidaknya, hingga Selasa telah terdapat empat orang yang melaporkan diri ke polisi sebagai korban pelecehan yang dilakukan tersangka. Bukan hanya menjadi objek onani dan dilempar sperma. Salah satu korban mengaku telah diremas payudaranya.

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara, motif tersangka melakukan pelecehan seksual untuk mencari kepuasan diri. Menurut dia, berdasarkan pengakuan tersangka, kegiatan itu dilakukan secara spontan. Selain melakukan onani dan melemparkan sperma kepada korban, ada juga korban yang mengaku diremas payudaranya oleh tersangka.

"Motif sementara dari tersangka dia secara spontan mencari kepuasan diri sendiri. Dia menyasar orang yang menarik baginya, sehingga didekati, diajak bicara, dan melakukan pelecehan. Jadi spontan," kata dia, Selasa.

Ia menambahkan, tersangka juga mengaku sering mengakses konten pornografi melalui gawai yang dimilikinya. Meski begitu, polisi berencana mendatangkan psikolog untuk memastikan kondisi kejiwaan tersangka.

"Kita masih dalami keterangan tersangka dan korban. Kita dalami keterlibatan tersangka dalam perkara lain," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement