Senin 18 Nov 2019 22:38 WIB

Ekspor Komoditas dari Lampung Menurun, Impor Naik

Penurunan ekspor terjadi pada golongan barang lemak

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi ekspor impor.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Ilustrasi ekspor impor.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Nilai total ekspor Provinsi Lampung mengalami penurunan 249,02 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau 8,82 persen pada Oktober 2019 dibandingkan bulan sebelumnya 273,12 juta dolar AS. Penurunan terjadi pada golongan barang lemak/minyak hewan/nabati dan kopi/teh/rempah-rempah.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum mengatakan, nilai ekspor pada Oktober 2019 jika dibandingkan Oktober 2019 tercatat 319,53 juta dolar, juga mengalami penurunan sebesar 70,51 juta dolar AS atau turun 22,07 persen.

“Penurunan ekspor Oktober 2019 terhadap September 2019 terjadi pada dua golongan barang utama. Yakni lemak dan minyak hewan/nabati turun 37,36 persen, juga kopi, teh, dan rempah-rempah turun 12,84 persen,” kata Yeane Irmaningrum didampingi Kabid Statistik Disribusi Riduan pada konferensi pers di Kantor BPS Lampung akhir pekan lalu.

Sedangkan golongan barang yang mengalami peningkatan, dia mengatakan, yakni batubara 43,43 persen, bubur kayu/pulp 24,56 persen, dan olahan dari buah-buahan/sayuran 0,33 persen.

Menurut dia, negara tujuan ekspor Provinsi Lampung pada Oktober 2019 yakni ke Tiongkok mencapai 42,50 juta dolar AS, Amerika Serikat 31,94 juta dolar AS, Hongkong 17,35 juta dolar AS, Jepang 16,86 juta dolar AS, dan Pakistan 16,13 juta dolar AS. “Peranan kelimanya mencapai 50,11 persen,” katanya.

Berbeda dengan ekspor yang turun, Yeane mengatakan nilat impor Provinsi Lampung pada Oktober 2019 mencapai 227,32 juta dolar AS atau mengalami kenaikan 38,23 persen atau 62,87 juta dolar AS dibandingkan September 2019 tercatat 164,45 juta dolar AS. Nilai impor Oktober 2019 lebih rendah 30,53 juta dolar AS atau turun 11,84 persen jika dibandingkan Oktober 2018 tercatat 257,85 juta dolar AS.

Ia mengatakan, dari lima golongan barang impor pada September 2019, empat diantaranya mengalami peningkatan yakni binatang hidup naik 371,78 persen, gula dan kembang gula naik 16,18 persen, mesin-mesin /pesawat mekanik naik 280,53 persen, dan gandum-ganduman naik tajam hingga 1.596,12 persen.

“Ada satu golongan barang yang mengalami penurunan yakni sisa ampas/sisa industri makanan turun 39,17 persen,” paparnya.

Kontribusi lima golongan barang utama terhadap total impor Provinsi Lampung pada Oktober 2019 mencapai 36,26 persen, yakni binatang hidup 10,67 persen, gula dan kembang gula 8,11 persen, mesin-mesinpesawat mekanik 7,85 persen, gandum-ganduman 5,70 persen, dan ampas/sisa industri makanan 3,93 persen.

Negara pemasok barang impor ke Lampung pada Oktober 2019 berasal dari Amerika Serika sebesar 117,12 juta dolar AS, Jepang 24,82 juta dolar AS, Qatar 20,12 juta dolar AS, Australia 18,67 juta dolar AS, dan Argentina 14,04 juta dolar AS.

Sedangkan dilihat dar kelompok negara, impor terbesar berasal dari kelompok negara utama yakni Amerika Serikat, Jepang, Qatar, Australia, dan Argentina yang mencapai 194,76 juta dolar AS, setelah itu baru negara-negara yang tergabung dalam ASEAN 17,05 juta dolar AS, dan Uni Eropa 2,22 juta dolar AS.

Kontribusi impor Provinsi Lampung selama Oktober 2019 dari total negara utama mencapai 53,34 persen, diantaranya kelompok negara utama tadi mencapai 41,67 persen, negara kawasan ASEAN 10,93 persen, dan negara Uni Eropa 0,74 perse. “Total impor dari negara utama Oktober 2019 mencapai 223,70 juta dolar Amerika Serikat,” kata Yeane. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement