Senin 18 Nov 2019 16:20 WIB

Elite Diharap tak Buat Pernyataan yang Memunculkan Gejolak

Pernyataan elite diharap tak mengusik perasaan umat.

Pernyataan elite diharap memberi rasa tenang publik (ilustrasi).
Foto: cotwguides.com
Pernyataan elite diharap memberi rasa tenang publik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto (Cak Nanto) menilai perbandingan yang dilakukan oleh Sukmawati Soekarnoputri antara Soekarno dan Nabi Muhammad SAW sebenarnya tidak apple to apple. Sebab kedua tokoh itu memiliki posisinya masing-masing dihati umat Islam Indonesia. 

"Nabi tentu memiliki keistimewaan yang tinggi dan Nabi Muhammad Rasul utusan Allah SWT, bahkan Soekarno sendiri sangat memuliakan Nabi Muhammad," kata Cak Nanto kepada Republika, Senin (18/11).

Baca Juga

Selain itu, peran para founding fathers dalam memerdekakan Indonesia tidak bisa kapitalisasi oleh satu atau sekelompok orang saja. Indonesia adalah hasil perjuangan semua anak yang telah berkorban. Ada puluhan juta pahlawan telah gugur demi rumah keindonesiaan. Adapun kedudukan Soekarno sebagai pemimpin bangsa memiliki keistimewaan dalam sejarah kepahlawanan.

"Saya berharap para elite ini tidak mengucapkan kata-kata yang bisa menimbulkan gejolak dan reaksi. Apalagi menimbulkan perasaan terusik bagi kalangan-kalangan tertentu," kata Cak Nanto.

Menurutnya, umat Islam dan negara memiliki hubungan historis yang kuat. Dengan begitu ajaran Nabi Besar Muhammad SAW menjadi bagian yang paling utama dalam mendorong kemerdekaan. 

Buktinya tokoh-tokoh Muhammadiyah, yang merupakan pengikut Muhammad SAW, seperti Ibu Fatmawati, Soekarno, Jenderal Soedirman, Kiyai Ahmad Dahlan, Nyai Walidah, Ki Bagus Hadikusumo dan lain-lain adalah pahlawan dan pejuang kemerdekaan.

Sebelumnya, dalam video viral, Sukmawati terlihat membandingkan peran Nabi Muhammad dengan Presiden Sukarno. Ucapan itu dilontarkan Sukmawati dalam sebuah diskusi bertajuk 'Bangkitkan Nasionalisme, Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Tero risme'.

Dalam diskusi itu, Sukmawati mengungkit perjuangan Bung Karno memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda. Diskusi itu digelar di Gedung The Tribata Darmawangsa, Jakarta Selatan pada 11 November lalu.

Sukmawati pada awalnya berbicara mengenai perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan RI. Kemudian, ia melontarkan pertanyaan kepada peserta diskusi. "Sekarang saya mau tanya nih semua, yang berjuang di abad 20 itu Nabi Yang Mulia Muhammad apa Insinyur Soekarno untuk kemerdekaan? Saya minta jawaban, silakan siapa yang mau jawab berdiri, jawab pertanyaan Ibu ini," tanya Sukmawati.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement