Senin 18 Nov 2019 08:27 WIB

Laporan Terhadap Sukmawati Segera Ditindaklanjuti

Pernyataan Sukmawati yang membandingkan Nabi dengan Sukarno dinilai tidak bijak.

Sukmawati Soekarnoputri.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sukmawati Soekarnoputri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sukmawati Soekarnoputri dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penistaan terhadap agama oleh advokat Ratih Puspa Nusanti pada Jumat (15/11). Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi akan segera menindaklanjuti laporan tersebut.

"Kasus atau pasal (yang dilaporkan terkait) penistaan agama, Pasal 156a KUHP," kata Argo saat dikonfirmasi kemarin. Laporan bernomor LP/7393/ XI/2019/PMJ/Dit.Reskrimum tertanggal 15 November 2019 itu sedang dianalisis polisi.

Baca Juga

Sumkamawati, kata dia, dilaporkan setelah Ratih mengetahui sebuah video perkataan Sukmawati yang membanding kan Nabi Muhammad SAW dengan Soekarno viral di media sosial.

Sukmawati adalah putri presiden pertama Indonesia tersebut. "Pelapor sebagai umat Islam menerangkan pada tanggal 14 November 2019 sekitar pukul 16.00 WIB, korban mendapat informasi dari kerabat dan melihat langsung di google.com," kata Argo.

Kuasa hukum Koordinator Bela Islam (Korlabi) Novel Bamukmin yang juga penasihat hukum pelapor mengatakan, pihaknya masih menunggu jadwal pemeriksaan Ratih dari Polda Metro Jaya. "Iya, kami sedang tunggu konfir masi dari Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan pelapor dan kami siap dampingi Bu Ratih nanti ketika sudah dapat panggilan pemeriksaan sebagai pelapor," ujar Novel, kemarin.

Dalam video viral, Sukmawati terlihat membandingkan peran Nabi Muhammad dengan Presiden Sukarno. Ucapan itu dilontarkan Sukmawati dalam sebuah diskusi bertajuk 'Bangkitkan Nasionalisme, Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Tero risme'.

Dalam diskusi itu, Sukmawati mengungkit perjuangan Bung Karno memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda. Diskusi itu digelar di Gedung The Tribata Darmawangsa, Jakarta Selatan pada 11 November lalu.

Sukmawati pada awalnya berbicara mengenai perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan RI. Kemudian, ia melontarkan pertanyaan kepada peserta diskusi. "Sekarang saya mau tanya nih semua, yang berjuang di abad 20 itu Nabi Yang Mulia Muhammad apa Insinyur Soekarno untuk kemerdekaan? Saya minta jawaban, silakan siapa yang mau jawab berdiri, jawab pertanyaan Ibu ini," tanya Sukmawati.

Segera minta maaf

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, pernyataan Sukmawati yang membandingkan Nabi dengan Sukarno itu tidak bijak. Sebab, dua tokoh itu tidak bisa dibandingkan. "Karena memang tidak sebanding, dalam arti, masanya berbeda, kepentingannya berbeda, isinya berbeda, dan tujuannya berbeda," kata di, kemarin.

Menurut Hendri, pernyataan Sukmawati hanya akan membuat gejolak di tengah masyarakat. "Sebaiknya lebih teratur lah. Apalagi, beliau putri Bung Karno, seharusnya menjaga perdamaian," kata Hendri. Bahkan, kata dia, Sukmawati tetap tidak bijak jika membandingkan Presiden Sukarno dengan presiden Indonesia lainnya.

Hendri berharap, Sukmawati segera meminta maaf kepada publik sehingga kasus ini diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat. Menurut dia, kasus Sukmawati juga adalah ujian bagi Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi. "Bisa tidak dia (Fachrul Razi) tangani kasus berbau agama dengan cara pendekatan toleransi beragama," ujarnya. (mimi kartika/febryan a, ed: ilham tirta)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement