Senin 18 Nov 2019 01:16 WIB

Kemenhub Hentikan Sementara Proyek Jalur Ganda KA di Bogor

Longsor yang terjadi di jalur ganda tidak menutup jalur operasional KA.

Ilustrasi longsor jalur kereta (KA)
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Ilustrasi longsor jalur kereta (KA)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan untuk menghentikan sementara proyek pembangunan jalur ganda Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Proyek tersebut dihentikan pascainsiden longsor, Sabtu (15/11), yang menewaskan dua pegawai proyek.

"Saat ini, pekerjaan pada pembangunan jalur baru dihentikan sementara. Tetapi, longsoran tidak menutup jalur operasional, perjalanan kereta tidak terganggu dan aman terkendali," kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Barat Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Achyar Pasaribu melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Bogor, Jabar, Ahad (17/11).

Baca Juga

Pihaknya terus berkoordinasi dengan polsek, puskesmas, dan rumah sakit untuk pemulihan para korban yang membutuhkan penanganan medis. Ia menyebutkan Kemenhub dan PT Hapsaka Mas sebagai pelaksana proyek siap menanggung biaya pengobatan dan pemakaman korban yang meninggal dunia.

"Kami menyampaikan duka dan bela sungkawa kepada keluarga korban," ujar Achyar.

Sebanyak lima orang tertimbun tanah longsor di lokasi pembangunan jalur ganda Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Sabtu. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB di kilometer 19/900 Desa Watesjaya.

Camat Cigombong Basrowi mengatakan lima orang tertimbun akibat peristiwa tersebut. Mereka merupakan pekerja proyek doubletrack dari PT Hapsaka Mas.

Dua di antaranya Muhamad Hanapi (30) dan Tri Wisnu mukti (34) dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan tiga lainnya Sarpin alias Kiswanto (30), Sukardi (44), dan Parjo dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi dalam kondisi selamat.

Berdasarkan keterangan saksi, sekitar pukul 07.00 WIB sebanyak delapan pekerja tengah melakukan pekerjaan retaining wall di tebingan dengan tinggi sekitar sembilan meter. Kemudian sekitar pukul 08.00 WIB tiba-tiba tebing longsor.

"Empat orang pekerja bisa melarikan diri, dan empat orang pekerja lainnya tertimbun. Tapi setelah dilakukan pencarian dengan alat berat ditemukan ada lima orang. Tiga selamat, dua meninggal," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement