REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi masih memburu terduga AS yang merupakan guru ngaji pelaku bom bunuh diri Polrestabes Medan. Sampai hari ini, rumah guru ngaji berinisial AS masih diberi garis polisi.
“Belum (ditemukan), masih dilakukan penyelidikan keberadaan yang bersangkutan (AS),” kata Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Tatan Dirsan saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (15/11).
Sedangkan mengenai istri pelaku bom bunuh diri, menurut Tatan masih dalam pemeriksaan. Tatan juga menyampaikan bahwa kegiatan istri pelaku hanya sebatas ke pengajian. “Sampai saat ini (istri pelaku) hanya terlihat dalam pengajian,” ujarnya.
Saat ditanyakan apakah ada keterlibatan istri pelaku dalam perencanaan aksi bom Bundir, Tatan mengaku masih dalam pemeriksaan kepolisian. “Kami belum dapat keterangan tambahan,” ujarnya
Begitupun saat ditanyakan apakah artinya belum ada tersangka baru dalam kasus bom bunuh diri tersebut, Tatan mengiyakan. “Belum ada tersangka lagi,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan bom terjadi di Polrestabes Medan, Sumatra Utara, Rabu (13/11) sekitar pukul 08.45 WIB. Ledakan itu diduga berasal dari aksi bom bunuh yang dilakukan oleh seorang terduga pelaku berinisial RMN.
Akibat ledakan tersebut, terdapat enam orang yang menjadi korban luka ringan, yakni empat anggota polisi, satu pekerja harian lepas (PHL), dan satu masyarakat sipil. Tidak hanya itu, tiga kendaraan dinas milik polisi dan satu kendaraan pribadi turut mengalami kerusakan.