jatimnow.com - Direktur Utama PT Sinar Harapan Plastik yang juga Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Mainan Indonesia (APMI), Hary Tio menaruh harapan pada Badan Standardisasi Nasional (BSN) dalam mengembangkan standar-standar keamanan termutakhir yang selaras dengan internasional.
Harapan tersebut diungkapkannya karena produk mainan anak tidak hanya menyangkut urusan daya saing produk nasional, tetapi juga melindungi anak-anak Indonesia dari risiko kecelakaan atas penggunaan mainan.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam pembukaan Indonesia Product Expo 2019 di Cihampelas Walk, Bandung, dalam siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (14/11/2019).
Menurutnya, tantangan BSN ke depan dalam mendorong industri mainan untuk konsisten menerapkan SNI dan ikut mempromosikan sebagai salah satu tools penting dalam memberikan perlindungan konsumen semakin besar.
"Peran BSN untuk terus mengembangkan standar-standar keamanan yang terupdate yang telah diterapkan dalam komunitas internasional menjadi semakin penting. Kebijakan strategis BSN juga tentu mempengaruhi industri mainan di Indonesia seperti halnya SHP, dengan menerapkan SNI dapat terus bersaing dengan perusahaan-perusahaan manufaktur luar negeri," ujar Hary.
Kendati demikian, BSN sebagai benteng terdepan dalam menjaga industri dalam negeri dari serbuan produk-produk impor perlu melakukan inovasi-inovasi terbaru sehingga produk-produk impor yang akan masuk ke Indonesia dapat dipastikan telah memenuhi standar keamanan terkini dan sudah melalui seleksi dan pengecekan yang ketat.
"Saya berharap BSN juga dapat melakukan pengawasan secara terpadu dengan instansi lainnya dalam mengawasi produk yang beredar di wilayah Indonesia melalui penerapan teknologi informatika yang telah berkembang sangat pesat," katanya.
Ia mencontohkan, penggunaan aplikasi (apps) yang dapat diunduh melalui mobile phone dengan teknologi QR Code Scanner sehingga data-data produk dapat langsung didapatkan informasinya secara langsung oleh konsumen dan konsumen pun secara langsung dapat menjadi pengawas di lapangan.
"Era industri 4.0 dilakukan serba digital dan efisien. BSN sebagai instansi pembina standardisasi di Indonesia harus mengembangkan aplikasi yang memudahkan stakeholder menggunakan layanan BSN," harapnya.
Anggota APMI sendiri sudah berkomitmen untuk ikut mengembangkan SNI.
"Asosiasi selalu mengedepankan kerjasama dengan buyer, investor dan supplier bahan baku industri mainan. Dengan hubungan ini, industri mainan di dalam negeri dapat meningkatkan daya saing secara global. Trend pasar, teknologi fabrikasi, ragam bahan baku, semuanya menjadi mudah terjangkau," lanjut Hary yang juga menjabat Wakil Sekjen APMI sejak 2012 hingga kini.
Menurutnya, sebagian masyarakat di kota-kota besar sebetulnya telah sadar SNI. Namun, umumnya masyarakat belum mengerti fungsi dan manfaat dari SNI.
Oleh karenanya menurut Hary, pemerintah daerah bersama-sama dengan BSN dan pengusaha mainan perlu bekerjasama mensosialisasikan SNI.
"SHP sendiri terus menerapkan SNI secara totalitas untuk setiap produk mainan yang dihasilkan melalui program-program sistem manajemen mutu dan transformasi revolusi industri 4.0, dimana aplikasi dari kedua sistem tersebut dapat meningkatkan efisiensi produksi sekaligus produk yang berkualitas," jelasnya.
Kepala Bagian Humas Badan Standardisasi Nasional, Denny Wahyudhi mengatakan promosi kelembagaan BSN dan pentingnya penggunaan produk ber-SNI menjadi program agar masyarakat semakin dekat.
"Indonesia Product Expo 2019 menjadi salah satu kesempatan kami lebih dekat ke masyarakat, dengan mengenalkan lembaga BSN, serta menyampaikan perkembangan SNI sebagai salah satu core dari produk BSN," kata Denny.
Sampai saat ini, BSN telah menetapkan 12.743 SNI.
"Dari jumlah SNI tersebut, sebanyak 17 SNI terkait mainan anak. Dari 17 SNI mainan anak, 5 SNI diberlakukan secara wajib oleh pemerintah," jelasnya.
Berikut ke lima SNI tersebut.
1. SNI ISO 8124-1:2010 Keamanan Mainan – Bagian 1: Aspek keamanan yang berhubungan dengan sifat fisis dan mekanis
2. SNI ISO 8124-2:2010 Keamanan Mainan – Bagian 2: Sifat mudah terbakar
3. SNI ISO 8124-3:2010 Keamanan Mainan – Bagian 3: Migrasi unsur tertentu
4. SNI ISO 8124-4:2010 Keamanan Mainan – Bagian 4: Ayunan, seluncuran dan mainan aktifitas sejenis untuk pemakaian di dalam dan di luar lingkungan tempat tinggal
5. SNI IEC 62115:2011 Mainan elektrik - Keamanan