REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan mendukung sepenuhnya penandatangan Head of Agreement (HoA) atau Pokok-pokok Perjanjian Optimalisasi Pelabuhan Kuala Tanjung antara PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) atau PT. Pelindo I, Port of Rotterdam Authority, dan Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co, Ltd. Melalui kerja sama ini, diharapkan Kuala Tanjung dapat menjadi Pelabuhan dan Kawasan Industri kelas dunia.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo mewakili Menteri Perhubungan usai menyaksikan Pendandatanganan Head of Agreement (HoA) untuk Optimalisasi Terminal Multipurpose Kuala Tanjung serta Pengembangan Pelabuhan Hub Internasional dan Kawasan Industri Kuala Tanjung yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Perhubungan, Kamis (14/11).
Penandatanganan HoA tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT. Pelindo I Dian Rachmawan, Direktur PT. Pelabuhan Rotterdam Indonesia André G.F. Toet yang mewakili Port of Rotterdam Authority, dan President Director Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co, Ltd. Gong Liming yang disaksikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo.
“Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan semakin banyak kargo yang akan masuk melalui Kuala Tanjung Multipurpose Terminal sekaligus mampu mempercepat pengembangan Kawasan Industri di Kuala Tanjung yang terintegrasi dengan pelabuhan sehingga mampu mendorong perekonomian wilayah maupun nasional,” ujar Agus dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id.
Menurutnya, Pelabuhan Kuala Tanjung memiliki dua fungsi yaitu, sebagai pusat alih muatan kapal (transhipment) dan sebagai pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri. Untuk itu, keberadaannya diharapkan dapat menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing logistik Indonesia dengan negara-negara lain di dunia.
Pihaknya juga mengajak seluruh pihak untuk menyukseskan pengembangan infrastruktur di Kuala Tanjung. “Mari kita bersama-sama bekerja keras untuk menyukseskan pengembangan infrastruktur di Kulala Tanjung untuk mewujudkan Kuala Tanjung menjadi hub internasional,” kata Agus.
Sementara itu menurut Direktur Utama PT. Pelindo I Dian Rachmawan, kerja sama ini merupakan inisiasi untuk percepatan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yang berada di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara untuk menjadi pelabuhan kelas dunia yang terintegrasi dengan kawasan Industri.
“Pelindo 1 bekerja sama dengan Port of Rotterdam Authority dan Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co, Ltd. yang merupakan operator pelabuhan terbesar di Eropa dan Asia. Dengan pengalaman yang dimiliki oleh ketiga pelabuhan ini diharapkan mampu mendorong Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi pelabuhan kelas dunia sesuai dengan yang dicanangkan Pemerintah serta mampu mendorong pertumbuhan perekonomian wilayah bahkan nasional,” ujar Dian.
Adapun jangka waktu HoA ini adalah 1 (satu) tahun dan memiliki ruang lingkup meliputi pengembangan dan manejemen Pelabuhan Internasional dan Kawasan Industri Kuala Tanjung untuk menjadi Pelabuhan dan Kawasan Industri kelas dunia termasuk untuk pengembangan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal, optimalisasi Kuala Tanjung Multipurpose Terminal dengan mengadakan pelayaran langsung dari Kuala Tanjung ke Ningbo dan sebaliknya, serta joint workshop untuk menyusun Business Plan dan Commercial Terms yang layak dengan menyertakan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal sebagai bagian dari keseluruhan proyek.
Sebagai informasi, saat ini Tahap I Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yakni Kuala Tanjung Multipurpose Terminal telah beroperasi dengan dilengkapi dermaga 500x60 m, trestle sepanjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 m. Selain itu, telah dilengkapi dengan fasilitas kepelabuhanan yang lengkap dan modern dengan didukung sistem IT yang terintegrasi sehingga dapat meningkatkan layanan kepada pengguna jasa dan meningkatkan kecepatan proses bongkar muat.