REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana angin kencang melanda Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (13/11) sore yang mengakibatkan satu unit rumah warga rusak dan pohon tumbang menimpa jaringan listrik PLN.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana terjadi pada saat wilayah Sukabumi diguyur hujan deras sekitar pukul 13.00 WIB. ‘’Rumah yang ambruk terdapat di Kampung Kalaparea RT 02 RW 09 Desa Kalaparea Kecamatan Nagrak,’’ ujar Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna kepada wartawan, Kamis (14/11).
Rumah yang rusak tersebut ditempati satu kepala keluarga (KK) atau dihuni sebanyak 4 jiwa. Bagian rumah yang ambruk adalah dapur dan kamar mandi. Dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa karena pada saat kejadian pemilik rumah dan anggota keluarga lainnya sedang berada di luar rumah.
Menurut Daeng, berdasarkan verifikasi lapangan kategori kerusakan adalah rusak sedang dan kerugian sekitar Rp 15 juta. Korban bencana saat ini memerlukan kebutuhan darurat seperti peralatan dapur, sandang, pangan, dan material bangunan.
Daeng menerangkan, petugas penanggulangan bencana kecamatan sudah melakukan penanganan di lokasi kejadian. Upaya tersebut dengan melibatkan petugas pemerintah desa Kalaparea, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Tagana, dan Pol PP Kecamatan Nagrak.
Selain merusak rumah kata Daeng, angin kencang menyebabkan sebuah pohon tumbang di Kampung Cikanyere RT 02 RW 07 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak. ‘’Hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkan pohon tumbang dan tersangkut di kabel jaringan listrik PLN,’’ ungkap dia.
Peristiwa tersebut mengakibatkan warga resah terutama pemilik rumah yang berada dibawah kabel tersebut. Kabel putus dan pohon tumbang tersebut dikhawatirkan akan menimpa rumah di bawahnya.
Menurut Daeng, petugas BPB bersama warga setempat, dan PLN Cibadak bekerja sama mengevakuasi pohon tersebut. Hasilnya pohon tersebut berhasil dievakuasi dan tidak ada kerusakan pada rumah warga.
Selain angin kencang, pada waktu bersamaan juga menyebabkan debit air selokan meluap, hingga mengakibatkan jebolnya tanah selokan dan air membanjiri jalan di Kampung Kalaparea RT 04 RW 09 Desa Kalaparea, Nagrak. Kondisi itu langsung ditangani petugas di lapangan.
Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman mengatakan, pada saat peralihan musim dari kemarau ke hujan seringkali ditandai dengan kondisi angin kencang. Hal itu perlu diwaspadai oleh masyarakat.
Sehingga, kata Eka, BPBD meminta warga di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Upaya itu diperlukan untuk mencegah munculnya korban jiwa atau kerugian materil.