Kamis 14 Nov 2019 00:47 WIB

Mbah Hawati, 25 Tahun Jualan Es Dawet demi Menyambung Hidup

Mbah Hawati yang kini berusia 65 tahun itu berjualan dawet, rujak, hingga gorengan.

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Mbah Hawati
Mbah Hawati

jatimnow.com - Tidak terasa Mbah Hawati (65) sudah hampir 25 tahun jualan. Dari es dawet, rujak hingga gorengan.

Nenek yang tinggal di kawasan Ngagel, Surabaya ini sekarang jualan gorengan, buah hingga kerupuk. Dengan gerobak miliknya, ia setiap pagi hingga sore keliling hingga Dinoyo.

"Iya ini semua dagangan titipan warga," kata Mbah Hawati saat ditemui di depan sebuah toko roti di kawasan Dinoyo, Rabu (13/11/2019) siang.

Dahulu ia pernah berjualan rujak dan es dawet. "Itu dulu, saya sudah 25 tahun jualan," kata Mbah Hawati.

Saat ini, kata Mbah Hawati, dagangan gorengan hingga buah segar dijual serba Rp 1.000. "Kabeh sewuan (semua seribuan --bahasa Jawa, Red)," kata Mbah Hawati yang berstatus janda ini.

Setiap hari, Mbah Hawati baru pulang ke rumahnya sekitar Pk 15.00-16.00 WIB. Tidak selalu dagangan gorengan, kacang hingga kerupuk yang dijajakan ludes terjual.

"Kadang pulang bawa Rp 200 ribu-Rp 300 ribu. Saya dapatnya Rp 30 ribu-Rp 40 Ribu," ungkap Mbah Hawati.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement