REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ledakan keras terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11) pagi sekitar pukul 08.40 WIB. Perusahaan Gojek menanggapi kabar bahwa dua pengemudi (mitra) Gojek diduga menjadi pelaku peledakan.
“Kami mengutuk aksi teror yang terjadi di Polrestabes Medan pagi ini dan berduka cita atas jatuhnya korban dari aksi teror tersebut," ujar VP Corporate Communications Gojek Kristy Nelwan, Rabu (13/11).
Ia belum bisa menanggapi lebih lanjut soal atribut yang dikenakan terduga pelaku yang mirip jaket Gojek. Gojek akan bersikap kooperatif terhadap penyelidikan ledakan itu.
"Kami tidak dapat berkomentar mengenai atribut terduga pelaku. Kami telah dengan segera menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak berwajib, serta siap untuk memberikan seluruh bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk proses investigasi," ujar Kristy.
Ia menekankan Gojek menolak segala tindakan berbau kekerasan.
"Gojek menentang keras segala tindakan anarkis dan akan memberikan dukungan penuh upaya pihak berwajib dalam menjaga keamanan masyarakat," tambah Kristy.
Sampai saat ini polisi masih menginvestigasi asal ledakan dan jumlah korban. Diduga ledakan berasal dari lokasi di sekitar halaman parkir Polrestabes Medan.