Selasa 12 Nov 2019 19:20 WIB

Jubir Anak Bupati Majalengka: Terjadi Perebutan Senjata

Saat insiden perebutan itu, senjata meletus dan mengenai tangan Panji.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Polres Majalengka selidiki kasus  penembakan terhadap  seorang pengusaha, yang diduga dilakukan oknum ASN Pemkab Majalengka, Selasa (12/11).
Foto: Dok Polres Majalengka
Polres Majalengka selidiki kasus penembakan terhadap seorang pengusaha, yang diduga dilakukan oknum ASN Pemkab Majalengka, Selasa (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Kasus penembakan terhadap seorang pengusaha yang diduga dilakukan anak Bupati Majalengka, IN, masih ditangani polisi. Melalui juru bicaranya, IN pun menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.

Juru bicara pihak IN, Arif Chaidir menjelaskan, kasus itu bermula dari penyerangan terhadap rumah IN oleh 20 orang yang membawa senjata tajam dengan dipimpin Panji (korban penembakan). Mereka datang ke rumah IN untuk menanyakan seseorang bernama Andi Acong, soal sisa utang.

Baca Juga

‘’Saat itu A’ Irfan (IN) tidak ada di rumah, sedang dalam perjalanan pulang dari Bandung,’’ ujar Arif kepada wartawan di Majalengka, Selasa (12/11).

IN yang mendapat informasi mengenai peristiwa di rumahnya kemudian meminta Panji dan rekan-rekannya bertemu di tempat lain. Pertemuan pun disepakati di Ruko Taman Hana Sakura, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka.

Sesampainya di lokasi ruko, lanjut Arif, IN melihat ada perkelahian massal yang melibatkan gerombolan orang yang semula datang ke rumahnya. Perkelahian massal terjadi antara pihak penyerang dengan rekan-rekan IN. 

‘’A' Irfan turun dari mobil. Melihat gelagat tersebut, A’Irfan ambil senjata Perbakin berizin dan menembakkan ke atas,’’ tutur Arif.

Namun, Panji menghampiri IN dan berusaha merebut senjata yang dipegang IN. Saat itu IN berusaha mempertahankan senjatanya dengan dibantu rekannya yang bernama Handoyo. ‘’Terjadi perebutan senjata dan saat itu senjata meletus kena tangan Panji dan tangan Handoyo temannya A’Irfan,’’ kata Arif.

Arif mengaku tidak mengetahui apakah senjata itu sebelumnya memang sengaja dibawa atau tidak oleh IN. Namun dia memastikan, IN memiliki senjata yang berizin dari Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin).

Arif berharap, penjelasannya itu mampu memberikan pemberitaan yang berimbang mengenai kasus tersebut. Pasalnya, cerita yang beredar di berbagai media massa baru berasal dari pihak pelapor.

"Dari pihak keluarga, terutama Pak Bupati, secara pribadi meminta maaf kepada korban dan seluruh masyarakat Majalengka. Ini di luar dari kendalinya,’’ tandas Arif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement