Selasa 12 Nov 2019 19:30 WIB

351 Bangkai Babi dari Danau Siombak Dikubur Massal

Tim gabungan membersihkan Danau Siombak dari bangkai babi.

Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut mengamati bangkai babi yang dibuang pemiliknya di Danau Siombak Marelan, Medan, Sumatera Utara, Senin (11/11/2019).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut mengamati bangkai babi yang dibuang pemiliknya di Danau Siombak Marelan, Medan, Sumatera Utara, Senin (11/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak 351 ekor bangkai babi di Danau Siombak, Kecamatan Marelan, Medan, Sumatra Utara, dikubur massal, Selasa. Penguburan dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Pemko Medan, BPBD, Polres Pelabuhan Belawan, TNI dan dibantu masyarakat setempat.

Bangkai babi tersebut dikuburkan dalam lima lubang besar yang sebelumnya sudah disiapkan oleh pihak Pemko Medan. Penguburan dengan menggunakan alat berat jenis Amphibi.

Baca Juga

"KAMI sudah melakukan penguburan ratusan bangkai babi yang ada di Danau Siombak ini," kata Camat Medan Marelan M Yunus.

photo
Personel Babinsa TNI mengangkat bangkai babi dari aliran Sungai Bederah, untuk dikubur, di Kelurahan Terjun, Medan, Sumatera Utara, Selasa (12/11/2019).

Menurut Yunus, pihaknya akan terus melakukan pengawasan. Mereka akan mencari kemungkinan adanya bangkai babi di aliran Sungai Bederah Medan dan Danau Siombak.

"Saat ini masih ada tim kami yang menyisir Danau Siombak dan Sungai Bederah," ujarnya.

photo
Petugas dengan alat berat memasukkan bangkai babi ke lubang saat akan dikuburkan, di tepi Sungai Bederah, Kelurahan Terjun, Medan, Sumatera Utara, Selasa (12/11/2019).

Secara keseluruhan, di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tercatat sebanyak 5.800 ekor babi dilaporkan mati akibat virus hog cholera atau kolera babi. Ternak babi itu berasal dari 11 kabupaten/kota, Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement