REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT KAI (Persero) Daop VI Yogyakarta mengingatkan masyarakat agar lebih waspada saat melintasi perlintasan rel kereta api. Hal ini karena adanya tambahan double track atau jalur ganda yang diberlakukan.
Manager Humas PT KAI (Persero) Daop VI, Eko Budiyanto mengatakan, tambahan double track yakni dari perlintasan Stasiun Solo Balapan hingga Stasiun Kedung Banteng. Yang mana, double track ini sudah diberlakukan dan berfungsi sejak Agustus 2019 lalu. "Kita imbau agar para pengguna jalan raya yang hendak melintasi pelintasan rel kereta api untuk lebih hati-hati lagi," kata Eko saat dikonfirmasi.
Menurutnya, selama ini masyarakat sudah terbiasa dengan adanya rel tunggal atau single track. Sehingga, masyarakat sudah terbiasa untuk tidak memperhatikan kereta yang melintas di dua sisi jalur perlintasan kereta api. "Jadi, hal yang harus dilakukan oleh masyarakat ketika melintasi rel yakni lebih memperhatikan kanan-kiri," ujarnya.
Eko mengatakan, masyarakat juga sering mengabaikan kehati-hatian saat di perlintasan kereta api yang tidak memiliki palang pintu. Terlebih, dengan adanya double track ini tentu mengharuskan masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati.
"Kalau tidak ada (palang) pintu dia abai, ketika KA sudah lewat dari kanan, tanpa memperhatikan kiri langsung menerobos saja. Kami harap, ketika ada di perlintasan sebidang, masyarakat agar hati-hati dan tengok kanan kiri," kata Eko.
Ia menjelaskan, tambahan double track ini dilakukan guna mempersingkat perjalanan kereta api. Sebab, jalur kereta api yang biasanya satu jalur menjadi dua jalur. "(double track) untuk operasional KA agar lebih lancar. Memengaruhi waktu tempuh perjalanan KA yang lebih singkat karena tidak ada papasan. Kapasitas lintas juga bertambah," jelasnya.
Untuk tambahan double track sendiri sebelumnya juga sudah dilakukan. Yakni, di perlintasan Yogyakarta-Solo-Kutoarjo dan sebagian Purwokerto. "Untuk yang Yogya-Solo-Kutoarjo sudah agak lama (berfungsi)," kata Eko.