REPUBLIKA.CO.KAJEN -- Rumah sakit dan Puskesmas yang merupakan badan layanan umum milik Pemkab Pekalongan, dilarang menolak pasien. ''Siapa pun dan dalam kondisi apa pun, pasien harus dilayani dengan baik. Termasuk pasien dari keluarga miskin,'' tegas Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, seusai upacara Hari Kesehatan Nasional ke-55 di halaman kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pekalongan, Selasa, (12/11).
Dia menyebutkan, prinsip utama lembaga layanan kesehatan adalah menolong dan merawat siapa pun yang sedang tertimpa musibah berupa sakit. Karena itu, pantang bagi rumah sakit atau puskesmas menolak pasien yang membutuhkan pertolongan.
"Siapa pun dan dari latar belakang apapun, harus dilayani dengan baik. Soal biaya bisa diurus belakangan,'' katanya.
Seorang pasien, kata Bupati, pada hakikatnya sedang mengalami dua jenis penyakit, yakni penyakit fisik dan psikis. Untuk sakit fisik, diobati dengan pemberian obat yang benar, dan beban psikis hanya bisa diatasi dengan memberikan pelayanan yang baik dan manusiawi.
"Beban psikis ini, tidak hanya dialami oleh pasiennya saja. Tapi juga keluarganya,'' katanya.
Misalnya, ada orang datang meminta perawatan di puskesmas atau rumah sakit, bila orang itu kepala keluarga, maka semua anggota keluarganya akan mengalami bebas psikis juga. ''Mereka itu bingung. Jika bapaknya sakit, mereka akan kepikiran yang cari nafkah siapa, jika ibunya sakit maka yang merawat anak-anaknya siapa. Jadi tolong para petugas medis juga berfikir seperti itu,'' katanya.
Untuk itu, Bupati berharap, peringatan HKN ke-55 ini bisa menjadi momentum bagi petugas kesehatan di wilayahnya untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan.
Upacara peringatan HKN di Kabupaten Pekalongan kali ini tergolong istimewa karena dihadiri hampir seluruh pimpinan Pemkab. Selain Bupati Asip Kholbihi, upacara juga dihadiri Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti, Ketua DPRD Hindun, Sekda Mukaromah Syakoer dan jajaran asisten Sekda, para staf ahli Bupati, dan para Kepala OPD di Pekalongan.
Sementara peringatan HKN di Purbalingga digelar di halaman pendopo Setda setempat. Bertindak sebagai pembina upacara, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga, R Imam Wahyudi, yang juga membacakan sambutan Menteri Kesehatan.