Rabu 13 Nov 2019 00:16 WIB

Siswa di Tulungagung Patungan Beli Air Bersih untuk Desa Kekeringan

Siswa SMAN 1 Kalidawir Tulungagung patungan membantu beberapa desa kekeringan

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
.
.

jatimnow.com - Siswa SMAN 1 Kalidawir Kabupaten Tulungagung patungan membantu beberapa desa sekitar yang mengalami krisis air bersih. Mereka menyisihkan sebagaian uang sakunya untuk membeli air bersih yang langsung didistribusikan ke warga.

Salah satu yang mereka sasar yaitu Dusun Rowoagung, Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban. Ratusan warga di dusun tersebut langsung mengantri untuk mendapatkan bantuan air bersih bantuan para siswa.

Kepala Dusun Rowoagung Sukiyat menjelaskan, terdapat 150 Kepala Keluarga (KK) yang mengalami krisis air bersih. Kondisi itu sudah berlangsung sejak dua bulan terakhir. Sebelumnya warga di dusun itu berlangganan air dari Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM).

"Tapi air HIPPAM tidak lagi keluar sehingga kami terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Setiap 5000 liter harganya mencapai Rp 150 ribu," terang Sukitat, Selasa (12/11/2019).

Para siswa SMAN 1 Kalidawir Tulungagung mendistribusikan air bersih ke desa terdampak<a href= kekeringan dari hasil patungan" width="100%" />

Sukiyat menyebut, bantuan air bersih dari siswa sekolah ini merupakan pertama kalinya mereka dapat. Setelah semua jerigen dan wadah tempat air milik warga terisi semua, sisa air bersih kemudian dimasukkan ke dalam sumur penampungan yang dibangun warga.

"Sehingga air bisa digunakan untuk beberapa hari lagi," tambahnya.

Ketua OSIS SMAN 1 Kalidawir Fazza Aulia Ulfa Dilla menjelaskan, patungan ini dilakukan selama beberapa hari. Setelah uang dari siswa terkumpul, mereka kemudian meminta bantuan pihak sekolah untuk membelikan air bersih dan mendata sejumlah desa yang membutuhkan. Sejumlah guru dan karyawan juga ikut menyisihkan sebagian gajinya.

"Ini masih berlangsung selama patungan berjalan, uangnya akan kita belikan air bersih," tutur Fazza.

Sementara itu, Guru Pembina OSIS SMAM 1 Kalidawir Huda Fauzan menambahkan, pihak sekolah baru mengetahui desa-desa terdampak krisis air bersih setelah banyak siswa yang datang ke sekolah pag-pagi untuk menumpang mandi.

"Kemudian ada gerakan patungan ini dan pihak sekolah mendukung penuh adanya kegiatan tersebut," tandasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement