REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung optimistis desa-desa berlistrik di wilayah Lampung mencapai 100 persen pada tahun 2020. Saat ini, desa berlistrik telah mencapai 98,56 persen pada September 2019.
Untuk mencapai tersebut, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi berharap sinergitas Pemprov Lampung dan PT PLN (persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung mewujudkan ratio elektrifikasi desa berlistrik di Lampung mencapai 100 persen tahun 2020.
“Hingga September 2019, Pemprov Lampung mencatat desa berlistrik di Provinsi Lampung baru mencapai 98,56 Persen,” kata Gubernur Arinal Djunaidi pada pertemuan Costumer Gathering PT PLN IUD Lampung di Bandar Lampung, Senin (11/11).
Ia mengatakn target desa berlistrik 100 persen di Lampung adalah mimpi pemerintahan Arinal – Chusnunia sebagai gubernur dan wakil gubernur. Untuk itu, ia berharap mimpi tersebut dapat diwujudkan dengan sinergi pemprov dan PLN.
Menurut mantan sekdaprov Lampung tersebut, rasio desa berlistrik di Provinsi Lampung hingga September sudah teralisasi 98,56 persen, diharapkan akhir tahun ini dan juga 2020 dapat terealisasi 100 persen.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung Tahun 2019-2024 merupakan tahap ke-4 (tahap akhir) pelaksanaan RPJPD Provinsi Lampung Tahun 2005-2025. Salah satu sasaran pencapaian visi misi bersama DPRD terkait peningkatan sektor energi.
Pemprov Lampung dalam programnya terus membangun infrastruktur baik jalan, jembatan, dan listrik. Hal tersebut untuk meningkatkan efisiensi produksi dan konektivitas wilayah dalam rangka menyongsong misi utamanya “Lampung Terang Berjaya”.
Sedangkan visi Pemprov Lampung untuk kemandirian energi listrik, yakni dapat terpenuhinya kebutuhan listrik masyarakat baik di kota maupun di daerah atau desa terpencil yang belum tergarap aliran listrik.
Menurut dia, sinergi pemprov dan PLN untuk peningkatan rasio elektrifikasi Provinsi Lampung dengan program desa atau dusun berlistrik yang merata.
Arinal mengatakan peningkatan infrastruktur jaringan transmisi listrik sudah terprogram hingga ke kawasan industri baru. Jaringan transmisi listrik tersebut juga menunjang sektor pariwisata Lampung. Saat ini sudah terealisasi saluran kabel laut tegangan menegah 20 KilloVolt ke Pulau Pahawang yang dilakukan PT PLN Unit Distribusi Lampung.
Pengembangan energi listrik yang mandiri, yakni penambahan pembangkit listrik baru berbasis energi terbarukan maupun lainnya, dan pemanfaatan potensi yang ada di Provinsi Lampung. Sedangkan pemenuhan kebutuhan listrik di Lampung dinilai masih defisit sehingga masih memasok daya listrik dari Sumbagsel sebesar 450 Megawatt.