Senin 11 Nov 2019 15:22 WIB

Macan Tutul di Pangandaran Kembali ke Gua Tempat Bersarang

Macan tutul di Pangandaran belum menunjukkan keberadaannya lagi setelah muncul.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Seekor macan tutul jawa (Phantera pardus melas) berada di kandang Bandung Zoological Garden, Kota Bandung, Jumat (4/10).
Foto: Abdan Syakura
Seekor macan tutul jawa (Phantera pardus melas) berada di kandang Bandung Zoological Garden, Kota Bandung, Jumat (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kemunculan macan tutul yang sempat membuat geger warga di Dusun Cilembu, Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, terus dipantau oleh petugas Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA). Sepekan setelah kemunculannya, empat ekor macan tutul yang sempat terlihat warga itu belum lagi menunjukkan keberadaannya.

Kepala Resor KSDA Pangandaran, Uking Iskandar mengatakan, hingga saat ini petugas di lapangan masih terus memantau keberadaan empat ekor macan tutul di Dusun Ciwangkal, dalam hutan yang masih masuk kawasan Perhutani itu. Namun, menurut dia, macan tutul telah kembali ke dalam gua-gua tempat mereka bersarang.

Baca Juga

"Kita terus pantau sampai hari ini. Kalau masih terlihat, nanti kita laporkan ke Balai Besar untuk tindakan selanjutnya" kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (11/11).

Uking mengatakan, macan tutul itu awal terlihat warga pada Ahad (3/11). Petugas Resor KSDA yang menerima laporan dari warga dan Perhutani langsung mendatangi lokasi terlihatnya satwa dilindungi itu.

Berdasarkan laporan dari warga dan petugas Perhutani, di perum Perhutani petak 14, Dusun Ciwangkal, Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, terlihat macan tutul keluar dari gua. Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan warga, lokasi terlihatnya macan hanya berjarak sekitar 20 meter dari jalan. Oleh karena itu, warga langsung melapor karena merasa resah.

Uking menjelaskan, setelah dipantau oleh petugas Resor KSDA, ditemukan bangkai monyet dan lutung yang diduga telah dimakan macan tutul tersebut. Macan itu diduga memasuki ke wilayah permukiman warga untuk mencari makan anakannya.

"Jadi empat ekor yang muncul itu dua induk, jantan dan betina, dua anakan," kata dia.

Menurut dia, kawasan itu memang masih merupakan habitat macan tutul. Sebelumnya warga juga pernah melaporkan adanya macan tutul di hutan milik Perhutani tersebut. Namun, baru kali ini petugas Resor KSDA melihat keberadaan macan tutul di kawasan itu.

Uking mengatakan, untuk sementara pihaknya masih akan terus melakukan pemantauan. Keberadaan macan tutul juga sudah kembali ke habitatnya, yang cukup jauh dari permukiman warga.

Menurut dia, meski warga sempat resah, situasi dan kondisi di lapangan telah kondusif. Pihaknya juga sudah memberikan arahan agar warga tenang. Petugas Resor KSDA Pangandaran akan terus berjaga sampai masyarakat merasa kondusif.

Ia juga mengimbau warga jika melihat keberadaan macan untuk segera melapor ke BKSDA. "Jangan asal bunuh karena satwa itu dilindungi. Kalau nanti kembali meresahkan, kita akan lapor ke Balai Besar untuk tindakan lanjutan. Bisa juga dipindahkan ke kawasan lain," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement