Senin 11 Nov 2019 15:21 WIB

Dubes Selandia Baru Temui Maruf Bahas Radikalisme

Selandia Baru sedang gencar memberantas paham-paham radikal.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Jonathan Austin
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Jonathan Austin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Jonathan Austin menemui Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Senin (11/11). Pertemuan yang dilakukan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, itu membicarakan tentang berbagai kerja sama antara Indonesia dengan Selandia Baru.

"Wapres dan saya berbicara tentang kemitraan itu dan tentang apa yang akan kita lakukan termasuk NZAid, membantu Indonesia," ujar Jonathan usai menemui Kiai Ma'ruf.

Jonathan mengatakan, pemerintah Selandia Baru ikut membantu dalam pembangunan geothermal di Indonesia dengan memberikan pelatihan-pelatihan. Selain itu, Jonathan juga menyebut  kerja sama di bidang pendidikan antara Indonesia dan Selandia terus ditingkatkan. Menurutnya, ada lebih dari 2 ribu pelajar Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Selandia Baru.

"Kita juga membahas soal pertukaran pelajar serta tantangan yang dihadapi Indonesia di perkembangan dunia pendidikan dan kami sangat ingin membantu Indonesia untuk memperkuat kemitraan yang sudah ada," kata dia

Jonathan melanjutkan, ia dan Kiai Ma'ruf juga turut mendiskusikan tantangan dalam penanggulangan radikalisme. Ia menegaskan, Selandia Baru sedang gencar memberantas paham-paham radikal.

"Kedua negara ini pernah kena pengalaman dengan serangan teroris dan kita membahas tentang tantangan untuk memberantas radikalisme dan pemikiran-pemikiran ekstrim," ujar Jonathan.

Ia juga mengaku berdiskusi mengenai bibit-bibit pemecah belah yang ada di dua negara ini.

"Bahwa kadang di antara kita ada yang ingin memecah belah dan menyoroti perbedaan di antara kita," katanya.

Sementara, Jonathan menyebut Indonesia dan Selandia Baru  juga memiliki kerja sama bilateral di bidang perdagangan, mulai daging domba, hasil pertanian seperti kiwi dan apel. Ia juga mengungkap, Indonesia dan Selandia Baru memiliki kerjasama dalam bidang pariwisata.

"Ada 100 ribu orang dari Selandia Baru berkunjung ke negara yang indah ini tahun lalu dan jumlah itu kami harap terus meningkat. dan kami juga berharap lebih banyak WNI juga berkunjung ke Selandia Baru," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement