Senin 11 Nov 2019 12:01 WIB

Peringati Hari Pahlawan Melalui Ahmad Soebardjo

Anak bungsu dari pejuang R Sudjono juga hadir dalam pertemuan.

Sejumlah pelajar mengamati nama-nama pahlawan yang dimakamkan pada peringatan Hari Pahlawan, di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Kota Bandung, Jumat (10/11).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sejumlah pelajar mengamati nama-nama pahlawan yang dimakamkan pada peringatan Hari Pahlawan, di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Kota Bandung, Jumat (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Pahlawan diperingati tiap 10 November dan dinilai istimewa bagi beberapa anak muda yang peduli sejarah dan budaya. Baby Niken (artis/penyanyi), Widya Mukti (pemerhati sosial), Anisa Sabila (pegiat orhiba), Reno Paslah (pengacara), memperingati hari Pahlawan dengan cara silaturahmi kepada saksi sejarah kemerdekaan bangsa ini.

Dalam rilis pada Ahad (10/11), mereka mendatangi kediaman Ibu Laksmi Pujiwati Insyia, anak sulung Pahlawan Kemerdekaan RI Ahmad Soebardjo, meminta cerita sejarah ayahanda selama perjuangan menuju Indonesia Merdeka.

"Dari kisah perjuangan Ahmad Soebardjo, yang paling menarik dan dapat diteladani adalah kedekatannya dengan Tuhan dan kebiasaannya meminta petunjuk dan bimbingan Tuhan YME, dalam setiap langkah hidupnya," kata Laksmi.

Tak heran, Mr. Ahmad Soebardjo sering mendapatkan inspirasi2 yang menjadi sejarah bagi negeri ini. Termasuk inspirasi bendera bangsa kita yang merah putih itu, awalnya digagas Ahmad Soebardjo.

Pada saat bersamaan hadir juga Edowati Sudjono, yang merupakan anak bungsu pejuang 45, R Sudjono yang kemudian menjadi Dubes RI pertama di Jepang. Kedua saksi sejarah tersebut berpesan untuk bangsa ini untuk menghargai para pahlawan untuk menjaga budaya asli bangsa.

"Jangan sampai jasa para pahlawan menjadi sia-sia. Budaya bangsa adalah ciri sejatinya suatu bangsa. Jangan budaya yang bukan milik kita menjadi lebih dominan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement