Senin 11 Nov 2019 13:12 WIB

Warga Purwakarta Harus Waspada, Angka DBD Meningkat

Angka DBD meningkat, warga Purwakarta diminta segera antisipasi

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

PURWAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengimbau warganya mengantisipasi penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang kerap memgancam saat musim hujan.

Anne mengajak masyarakat mengantisipasi DBD dengan menyiapkan berbagai langkah antisipasi guna menyambut musim hujan sejak pergantian musim ini. Menurutnya, dalam pengendalian dan pencegahan penyebaran DBD ini diperlukan upaya yang efektif.

"Hal yang paling efektif untuk pencegahan itu harus bersifat antisipatif, yakni dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat," kata Anne, Senin (11/11/2019).

AYO BACA : 7 Fakta dan Pencegahan DBD

Anne mengatakan, penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk itu merupakan penyakit cukup serius. Serta termasuk kasus medis besar yang jadi perhatian utama beberapa negara berkembang.

Menurut Anne, penyebaran penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti itu bukan hanya akibat faktor perubahan cuaca tetapi bisa juga akibat pola hidup masyarakat yang kurang sehat. Akibatnya, tubuh mudah terjangkit virus yang dibawa nyamuk tersebut.

Anne berpesan pencegahan penularan penyakit DBD bukan hanya dilakukan dengan pengasapan (fogging). Dia menilai cara tersebut hanya sebatas membasmi nyamuk dewasa dan tidak sampai membunuh jentiknya. Masyarakat perlu menerapkan pola hidup sehat, terutama lingkungannya harus diperhatikan dengan baik.

AYO BACA : Ikan Cupang, si Kecil Pemakan Jentik Nyamuk DBD

"Intinya, mari kita galakkan kembali bebersih dan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat," pesan dia.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Purwakarta, Meisera Pramayanti menambahkan, selama ini penyakit DBD jadi perhatian serius jajarannya. Sejak tiga tahun terakhir jumlah kasusnya terus mengalami peningkatan.

"Pada 2017 lalu, jumlahnya mencapai 122 kasus. Kemudian, pada 2018 meningkat jadi 226 kasus. Untuk 2019 ini, terhitung Januari hingga September sudah ada 492 kasus. Artinya, tiap tahun ada peningkatan," ujar Maesera.

Dia menjelaskan, jika dirata-ratakan, setiap bulannya ada 10 orang yang terjangkit DBD ini. Menurut dia, kondisi ini dipicu faktor cuaca. Karena itu, dirinya menghawatirkan ada peningkatan kasus lagi saat pergantian musim nanti.

AYO BACA : Kasus DBD hingga Oktober Capai 110.921, Jawa Barat Tertinggi

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement